KOMPAS.com - Pada 12 Februari 2002, mantan Presiden Yugoslavia Slobodan Milosevic menjalani sidang perdana di Den Haag, Belanda.
Pria berjuluk "Jagal dari Balkan" ini didakwa melakukan genosida dan kejahatan perang di Bosnia, Kroasia, dan Kosovo.
Hampir di sepanjang proses persidangan Milosevic menjadi pengacara untuk dirinya sendiri hingga sidang berakhir tanpa putusan.
Pasalnya, Milosevic meninggal dunia di selnya dalam usia 64 tahun pada 11 Maret 2006, diduga akibat terkena serangan jantung.
Baca juga : Genosida di Srebrenica: Tentara Belanda Biarkan 300 Muslim Dibantai
Yugoslavia adalah negara federasi yang didirikan pemimpin komunis Josip Broz Tito pada 31 Januari 1946.
Federasi ini terdiri atas enam negara bagian yaitu Kroasia, Slovenia, Serbia, Bosnia-Herzegovina, Macedonia, dan Montenegro.
Setelah Tito meninggal dunia pada Mei 1980, tanda-tanda keruntuhan Yugoslavia mulai terlihat dan negeri itu terbelah dalam waktu hanya satu dekade.
Milosevic, pria kelahiran 20 Agustus 1920 itu, bergabung dengan Partai Komunis saat berusia 18 tahun dan karier politiknya terus melesat.
Pada 1989, Milosevic menjabat Presiden Republik Sosialis Serbia, yang merupakan negara bagian dari Yugoslavia dan mendirikan Partai Sosialis Serbia pada 1990.
Pada 25 Juni 1991, Kroasia dan Slovenia mendeklarasikan kemerdekaannya dari Federasi Yugoslavia. Alhasil, Milosevic mengirim tentara dan tank ke perbatasan Sloveni.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.