SANA'A, KOMPAS.com - Terus terdesak dengan pasukan pemerintah Yaman dan koalisi Arab Saudi, kelompok pemberontak Houthi mulai melakukan segala cara untuk bertahan.
Diwartakan Al Arabiya Senin (15/1/2018), mereka merekrut perempuan untuk dijadikan milisi.
Sumber internal di ibu kota Sana'a menuturkan, para perempuan direkrut karena Houthi sudah kehilangan banyak pejuang terbaiknya sejak konflik pecah 2014.
"Ada perempuan yang bergabung karena mendapat iming-iming uang dan keuntungan finansial. Namun, ada juga yang ikut karena disiksa oleh Houthi," ujar sumber tersebut.
Baca juga : Milisi Houthi Jarah Tempat Penukaran Mata Uang di Yaman
Para perempuan tersebut kebanyakan berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah.
Namun, ada juga anggota perempuan yang berasal dari kalangan terpelajar.
Anggota yang berasal dari siswa rata-rata direkrut dari asrama sekolah di Sana'a oleh komandan perempuan Houthi.
Batalion perempuan tersebut kemudian diberi nama "al-Zainabiyat", dan mendapat tugas untuk mempertahankan daerah yang dikuasai oleh Houthi.
Sementara itu, meski terdesak, Houthi masih terus menyerang pasukan yang loyal kepada Presiden Abed-Rabbo Mansour Hadi.
Al Masdar News mewartakan, milisi Houthi menyerang kawasan Marib yang masuk dalam area kekuasaan kelompok paramiliter loyalis Hadi.
Dalam video, sebuah kendaraan angkut milik pasukan lawan ditembak oleh granat berpeluncur roket (RPG), dan mengakibatkan empat anggota paramiliter tewas.
Sementara di Ta'iz, Houthi menyerang kelompok paramiliter yang disokong Uni Emirat Arab, Pemberontak Barat, dan membuat sejumlah kendaraan hancur.
Baca juga : Detik-detik Jet Tempur Saudi Dihantam Misil Houthi Terekam Kamera
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.