PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara (Korut) menginginkan agar Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) menghentikan latihan militer gabungan.
Melalui media propagandanya, penghentian latihan tersebut merupakan cara satu-satunya untuk menciptakan perdamaian di Semenanjung Korea.
Sebelumnya pada 4 Januari lalu, Korsel dan AS sepakat untuk menunda latihan militer bernama Foal Eagle.
Penundaan itu disebabkan Korsel tengah bersiap menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, 9-25 Februari mendatang.
Foal Eagle merupakan latihan gabungan yang digalang Korsel dan AS setiap tahun. Biasanya mengambil jadwal di Maret.
Baca juga : Fokus Olimpiade Musim Dingin, Korsel-AS Sepakat Tunda Latihan Gabungan
Latihan tersebut fokus kepada pemeliharaan stabilitas kawasan, pengamanan obyek vital, operasi khusus, operasi amfibi, pertempuran udara, hingga kontra-terorisme.
Dimulai dengan nama Team Spirit pada 1976 hingga 1993. Selama 1994-1996, latihan kedua negara tidak diadakan.
Hal itu merupakan bagian dari program diplomasi agar Republik Demokratik Rakyat Korea (nama resmi Korut) bersedia melakukan denuklirisasi.
Selain Foal Eagle, Korsel dan AS juga menggelar latihan khusus jika Korut menunjukkan peningkatan aktivitas uji coba nuklir.
Seperti yang terjadi pasca-peluncuran rudal balistik antar-benua (ICBM) bernama Hwasong-15 pada 29 November 2017.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.