Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korut: Aksi Bunuh Diri, Australia Ikut Latihan Militer AS

Kompas.com - 21/08/2017, 18:44 WIB

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara (Korut) telah mengecam keputusan Australia untuk berpartisipasi dalam latihan militer bersama dengan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel).

Rezim Korut menyebutkan keputusan Australia itu sebagai sebuah "aksi bunuh diri".

Ribuan personil militer AS dan Korsel memulai latihan militer tahunan, Senin (21/8/2017). Latihan itu akan mencakup keterlibatan Australia dalam latihan simulasi komputer.

Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan pada Sabtu (19/8/2017), kantor berita resmi Korut, KCNA, mengatakan, pemerintah Australia harus fokus untuk menjaga perdamaian negaranya sendiri.

Tidak seharusnya  Australia memilih untuk bergabung dengan AS dalam upaya menuju perang nuklir.

Baca: Meski Dikecam Korut, AS dan Korsel Tetap Gelar Latihan Perang

Korut menggambarkan langkah Australia sebagai “aksi bunuh diri”, mengundang bencana dan "sebuah ilustrasi ketidakdewasaan politik yang tidak menyadari keseriusan situasi saat ini”.

"Australia mengikuti AS menuju Perang Korea, Perang Vietnam dan 'perang melawan terorisme', namun kehilangan nyawa dan aset adalah akibatnya," demikian bunyi sebuah terjemahan dari pernyataan tersebut.

"Negara-negara seperti Australia yang bergabung dalam aksi militer melawan DPRK (Korut), yang secara membabi-buta mengikuti AS, takkan pernah bisa menghindari tindakan balasan dari DPRK."

Pencegah agresi Korut

Menteri Pertahanan Australia, Marise Payne, mengatakan,  lebih dari dua lusin anggota Angkatan Pertahanan Australia (ADF) akan ambil bagian dalam latihan perang tahunan  bersandi “Ulchi-Freedom Guardian” itu.

Pekan lalu, Kepala Angkatan Darat Australia, Angus Campbell, membantah akan ada risiko bagi personil militer Australia yang berpartisipasi dalam latihan perang tersebut.

Baca: Meski Diancam Korut, Latihan Perang AS-Korsel Tetap Digelar

Latihan perang “Ulchi-Freedom Guardian” dijadwalkan berlangsung dari 21 Agustus sampai 31 Agustus dan melibatkan puluhan ribu tentara AS dan Korsel di darat, laut, dan udara.

Baik AS maupun Korsel mengatakan, latihan perang itu bersifat defensif dan penting untuk mempertahankan pencegah terhadap agresi Korut.

Menurut Departemen Pertahanan AS, kegiatan tahunan tersebut melibatkan sekitar 40.000 tentara, bersama dengan personil pemerintah Korsel yang melatih warga sipil mereka dengan respon bertahan.

Pekan lalu, Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, mengonfirmasi, Australia akan bergabung dengan AS dalam konflik apapun dengan Korut jika melakukan ancaman terhadap rudal balistik terhadap wilayah strategis Guam di Pasifik.

Baca: Korsel Gelar Latihan Militer Skala Besar di Laut Dekat Perbatasan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com