JAKARTA, KOMPAS.com - Tak terasa tahun akan segera berganti dalam beberapa hari ke depan. Berbagai peristiwa terjadi di seluruh belahan dunia yang membuat mata tertuju padanya, termasuk insiden teror.
Kelompok ekstremis dan ISIS kerap menjadi tokoh utama dalam aksi-aksi teror melalui sejumlah klaimnya.
Namun, beberapa klaim ISIS itu juga diragukan seperti pada peristiwa penembakan di Las Vegas, Amerika Serikat pada awal Oktober tahun ini yang menewaskan lebih dari 50 orang dan melukai sedikitnya 400 orang.
Berikut rangkuman dalam kaleidoskop 2017, tujuh peristiwa terorisme terbesar dari berbagai negara.
Awal tahun baru 2017, dunia digemparkan dengan aksi penembakan yang membabi buta di sebuah klub malam, di Istanbul, Turki.
Peristiwa yang menewaskan 39 orang ini dan melukai 70 orang. Pelaku penembakan bernama Abdulkadir Masharipov (34), warga Uzbekistan, yang ditangkap polisi 15 hari kemudian, di sebuah apartemen mewah di Esenyurt, Istanbul.
"Masharipov jelas melakukan serangan atas nama ISIS. Dia dilatih di Afganistan dan bisa berbicara empat bahasa," ujar Gubernur Istanbul, Vasip Sahin.
Baca juga : Siapa Masharipov, Pelaku Serangan Kelab Malam di Istanbul?
Sebanyak 91 orang tewas akibat ledakan bom bunuh diri di Sehwan, Pakistan, pada Kamis (16/2/2017) malam, di kompleks Lal Shahbaz Qalandar, ketika massa melakukan dhamaal (sebuah ritual Sufi).
Sementara, 300 orang mengalami luka ketika bom meledak di tempat suci yang dikunjungi sekitar 500-800 dari penjuru negeri, saat insiden itu terjadi.
ISIS mengatakan melalui laman miliknya, Arabic Amaq, satu pengebom "telah meledakkan rompinya di sebuah acara Muslim Syiah di tempat suci Lal Shahbaz Qalandar di Provinsi Sindh, Pakistan selatan."
Baca juga : Korban Tewas akibat Bom ISIS di Pakistan Bertambah Jadi 70 Orang
Bom bunuh diri di Manchester Arena, Inggris, terjadi pada malam hari, tak lama setelah konser penyanyi AS, Ariana Grande, usai.
Sebanyak 22 orang tewas dan 512 orang menderita luka-luka. Pelakunya Salman Abedi (22) yang ikut tewas dalam ledakan tersebut.