Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Aksi Teror Mematikan Terbesar Sepanjang 2017

Kompas.com - 23/12/2017, 12:00 WIB
Veronika Yasinta

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tak terasa tahun akan segera berganti dalam beberapa hari ke depan. Berbagai peristiwa terjadi di seluruh belahan dunia yang membuat mata tertuju padanya, termasuk insiden teror.

Kelompok ekstremis dan ISIS kerap menjadi tokoh utama dalam aksi-aksi teror melalui sejumlah klaimnya.

Namun, beberapa klaim ISIS itu juga diragukan seperti pada peristiwa penembakan di Las Vegas, Amerika Serikat pada awal Oktober tahun ini yang menewaskan lebih dari 50 orang dan melukai sedikitnya 400 orang.

Berikut rangkuman dalam kaleidoskop 2017, tujuh peristiwa terorisme terbesar dari berbagai negara.

Petugas medis memberikan pertolongan kepada korban serangan teroris yang beraksi dengan melakukan penembakan di kelab malam di Istanbul pada malam pergantian tahun, Minggu (1/1/2017).(Ihlas News Agency/AFP/Getty Images) Petugas medis memberikan pertolongan kepada korban serangan teroris yang beraksi dengan melakukan penembakan di kelab malam di Istanbul pada malam pergantian tahun, Minggu (1/1/2017).

1. Serangan Maut di Klub Malam Istanbul, Turki (1 Januari 2017)

Awal tahun baru 2017, dunia digemparkan dengan aksi penembakan yang membabi buta di sebuah klub malam, di Istanbul, Turki.

Peristiwa yang menewaskan 39 orang ini dan melukai 70 orang. Pelaku penembakan bernama Abdulkadir Masharipov (34), warga Uzbekistan, yang ditangkap polisi 15 hari kemudian, di sebuah apartemen mewah di Esenyurt, Istanbul. 

"Masharipov jelas melakukan serangan atas nama ISIS. Dia dilatih di Afganistan dan bisa berbicara empat bahasa," ujar Gubernur Istanbul, Vasip Sahin.

Baca juga : Siapa Masharipov, Pelaku Serangan Kelab Malam di Istanbul?

Mobil pemadam kebakaran bersiaga di depan lokasi serangan bom di tempat suci Lal Shahbaz Qalandar di Provinsi Sindh, Pakistan selatan, Kamis (16/2/2017) malam.AFP Mobil pemadam kebakaran bersiaga di depan lokasi serangan bom di tempat suci Lal Shahbaz Qalandar di Provinsi Sindh, Pakistan selatan, Kamis (16/2/2017) malam.

2. Bom Bunuh Diri di Tempat Ibadah Sufi, Pakistan (16 Februari 2017)

Sebanyak 91 orang tewas akibat ledakan bom bunuh diri di Sehwan, Pakistan, pada Kamis (16/2/2017) malam, di kompleks Lal Shahbaz Qalandar, ketika massa melakukan dhamaal (sebuah ritual Sufi).

Sementara, 300 orang mengalami luka ketika bom meledak di tempat suci yang dikunjungi sekitar 500-800 dari penjuru negeri, saat insiden itu terjadi.

ISIS mengatakan melalui laman miliknya, Arabic Amaq, satu pengebom "telah meledakkan rompinya di sebuah acara Muslim Syiah di tempat suci Lal Shahbaz Qalandar di Provinsi Sindh, Pakistan selatan."

Baca juga : Korban Tewas akibat Bom ISIS di Pakistan Bertambah Jadi 70 Orang

Unit-unit mobil polisi dan ambulans dikerahkan menuju Manchester Arena tempat ledakan terjadi bertepatan dengan konser Ariana Grande, Senin (22/5/2017) malam.PAUL ELLIS / AFP Unit-unit mobil polisi dan ambulans dikerahkan menuju Manchester Arena tempat ledakan terjadi bertepatan dengan konser Ariana Grande, Senin (22/5/2017) malam.

3. Bom Bunuh Diri di Manchester Arena, Inggris (22 Mei 2017)

Bom bunuh diri di Manchester Arena, Inggris, terjadi pada malam hari, tak lama setelah konser penyanyi AS, Ariana Grande, usai.

Sebanyak 22 orang tewas dan 512 orang menderita luka-luka. Pelakunya Salman Abedi (22) yang ikut tewas dalam ledakan tersebut.

Kedua orangtuanya merupakan pengungsi dari Libya yang datang ke Inggris untuk melarikan diri dari rezim Gaddafi.

Polisi menemukan sebuah bengkel perakitan dengan berbagai jenis bahan kimia dan materi pembuat bom lainnya dalam jumlah besar di kediaman Abedi.

Baca juga : Ledakan di Manchester, Bukti Konser Musik Jadi Sasaran Empuk Teroris


4. Serangan Bermobil di Nasiriyah, Irak, (14 September 2017)

Serangan bom mobil dan senjata api di Nasiriyah, Irak, menewaskan 84 orang dan 93 orang terluka.

Kelompok militan menghamburkan tembakan ke arah sebuah restoran dan tidak lama kemudian sebuah bom mobil ditubrukkan ke pos keamanan tidak jauh dari tempat itu.

ISIS mengaku bertanggung jawa atas serangan teror tersebut. Para penyerang awalnya menyamar sebagai anggota Hashd Al Shaabi, satu gerakan yang berperang bersama pasukan Irak melawan ISIS.

Baca juga : ISIS Klaim Dua Serangan yang Tewaskan 60 Orang di Nasiriyah


5. Serangan Bom Truk di Mogadishu, Somalia (14 Oktober 2017)

Laporan terakhir menyebutkan bom truk di Mogadishu, Somalia, merenggut nyawa 512 orang, dan membuat 316 terluka. Bom bunuh diri dengan menggunakan truk itu menghantam kawasan perbelanjaan yang sibuk.

Sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggungjawab atas serangan tersebut. Namun kecurigaan mengarah kepada kelompok teroris Al Shabaab.

Al Shabaab, merupakan sebuah kelompok teroris yang bersekutu dengan Al Qaeda. Kelompok itu kerap melakukan aksi teror yang menewaskan banyak korban jiwa di Somalia.

Baca juga : Bom Truk Mogadishu Membuat Semua Keluarga di Somalia Menangis


6. Teror Bom dan Penembakan di Masjid Al Rawdah, Mesir (24 November 2017)

Pemerintah Mesir melaporkan 309 orang tewas dan 128 orang luka-luka dalam serangan bom dan rentetan penembakan di masjid Al Rawdah, Sinai, Mesir.

Teror itu berlangsung setelah jamaah selesai menunaikan shalat Jumat. Setelah bom meledak di dalam masjid, puluhan orang yang menunggu di luar menembaki orang-orang yang mencoba melarikan diri.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas pembantaian tersebut. Namun, serangan kelompok militan terus meningkat di Sinai sejak presiden Mohammed Morsi digulingkan.

ISIS juga pernah terlibat dalam teror di Sinai seperti serangan mematikan terhadap kelompok Kristen Kpotik, dan pemboman pesawat Rusia.

Baca juga : Setelah Serangan di Masjid Sinai, Mesir Bunuh 14 Anggota Militan


7. Bom Gereja di Quetta, Pakistan (17 Desember 2017)

Peristiwa teror terbaru ini terjadi ketika jemaat gereja melakukan kebaktian Minggu pagi, di gereja Metodis, Quetta, Pakistan.

Sedikitnya 9 orang tewas dan 57 mengalami luka-luka. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom itu.

Kepala tentara Pakistan, Qamar Javed Bajwa mengatakan serangan di gereja itu merupakan upaya untuk mengganggu perayaan Natal dan menciptakan perpecahan agama.

Baca juga : Korban Tewas Serangan Bom Bunuh Diri di Gereja Pakistan Jadi 8 Orang

Dia memuji tindakan aparat penegak hukum dan layanan darurat dalam mengendalikan situasi, setelah serangan bom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com