PENTAGON, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan Amerika Serikat alias Pentagon mengakui sedang menjalankan misi pencarian benda terbang tak dikenal atau unidentified flying object (UFO) secara rahasia selama lima tahun.
Dilansir dari The Guardian, Minggu (17/12/2017), program indentifikasi ancaman pesawat canggih ini sebenarnya sudah ditutup pada 2012 dengan alasan penghematan anggaran.
Selama operasi misi ini dijalankan pada 2007-2013, setidaknya menyedot anggaran Kementerian Pertahanan lebih dari 20 juta AS atau Rp 271,7 miliar.
Pentagon mengklaim misi tersebut dilanjutkan untuk menangkal potensi ancaman bagi rakyat Amerika.
Baca juga : Pentagon Dilaporkan Masih Jalankan Misi Pencarian UFO
Seperti diberitakan New York Times, pejabat intelijen militer Luis Elizondo, yang mengelola program di lantai lima Ring C Pentagon, yang juga mengonfirmasi isu tersebut, mengakui pendanaan dari pemerintah yang telah menyusut.
Namun, misi pencarian UFO terus berlanjut di bawah arahan pejabat yang menggantikan posisinya.
Al Jazeera melaporkan, mantan astronaut AS dan mantan komandan di Stasiun Luar Angkasa Internasional, Leroy Chiao, terkejut dengan uang yang digelontorkan Pentagon untuk mencari UFO, di tengah pengetatan anggaran dan tanggung jawab fiskal.
Baca juga : Benarkah Benda Putih saat Peluncuran Pesawat Ulang-Alik Ini UFO?
AS memiliki sejarah panjang penampakan pesawat misterius, termasuk penemuan puing-puing logam aneh pada 1947 oleh seorang peetrnak di Roswell, New Mexico.
Laporan pemberitaan kala itu menyebutnya sebagai "piring terbang", namun militer AS mengklaim benda tersebut merupakan sebuah balon cuaca yang jatuh.
Awal tahun ini, Badan Intelijen Pusat AS (CIA) merilis jutaan dokumen yang telah dipindahkan secara online.
Catatan itu termasuk penampakan UFO dan koleksi laporan tentang piring terbang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.