Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kekerasan di Zimbabwe Menanti Maaf dari Mnangagwa

Kompas.com - 11/12/2017, 15:04 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Al Jazeera

Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa saat pelantikan di Stadion Olahraga Nasional Harare, Jumat (24/11/2017).JEKESAI NJIKIZANA / AFP Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa saat pelantikan di Stadion Olahraga Nasional Harare, Jumat (24/11/2017).
Kekerasan Gukurahundi berakhir dalam kesepakatan Unity Accord pada 1987 antara ZANU-PF dan PF-ZAPU.

Mnangagwa menyangkal semua tuduhan terhadapnya terkait pembunuhan massal tersebut.

Dalam pelantikannya, Manangagwa berjanji akan menciptakan lapangan kerja, mengganti uang petani yang lahannya dirampas, dan memberantas korupsi.

Dia juga berjanji akan mengadakan pemilihan presiden pada tahun depan.

Kembali ke desa yang dipenuhi dengan semak-semak, Sibanda, seorang pria yang berasal dari sekolah Tsholotsho, menundukkan kepalanya dan berdoa di depan batu nisan yang tertulis 23 nama orang, yang dikunci di dalam rumah dan dibakar hidup-hidup.

Dia meminta pertolongan dan kenyamanan. Kata-katanya membawa kemarahan dan kesakitan puluhan ribu orang yang terluka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com