Sementara itu, Shen Narayanasamy dari LSM advokasi GetUp mengatakan, pihaknya telah menerima laporan bahwa para penghuni bekas pusat detensi itu diminta untuk pergi.
"Saya diberitahu bahwa polisi PNG telah memasuki kamp dalam jumlah besar dengan tujuan mengusir mereka dari kamp secara paksa," katanya.
Beberapa jam kemudian Boochani mengatakan, ancaman terus berlanjut menjadi lebih agresif.
Juru bicara Partai Hijau untuk urusan imigrasi Nick McKim mengatakan pihaknya mendapat informasi adanya sekitar 100 polisi PNG di dalam detensi "menggiring mereka ke area kecil dan mengambil ponsel mereka".
"Ada ketakutan besar para tahanan bahwa kekerasan akan dilakukan terhadap mereka. Mereka bertekad untuk tetap damai," kata McKim.
"Namun jika ada kekerasan dan jika terjadi pertumpahan darah hal itu akan terjadi karena pilihan dan keputusan yang dibuat Malcolm Turnbull dan Peter Dutton," kata Senator McKim.
Baca juga : Pusat Detensi Pengungsi Pulau Manus Kecewakan Warga Lokal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.