HARARE, KOMPAS.com - Satu per satu lawan politik Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe, mulai kembali.
Antara lain mantan Perdana Menteri Morgan Tsvangirai, yang menjabat pada 2009 hingga 2013 sebelum Mugabe menghilangkan jabatan perdana menteri.
Pada 2008, Tsvangirai pernah menantang Mugabe dalam pemilihan presiden. Namun, di saat terakhir, dia memilih mundur dengan alasan kekhawatiran pendukungnya akan dibunuh Mugabe.
Sebelumnya pada 2003, Tsvangirai ditangkap dengan tuduhan percobaan kudeta terhadap Mugabe meski kemudian tidak ada bukti yang cukup kuat akan dakwaan tersebut.
Selain itu, Tsvangirai juga disorot atas aksi Operasi Gukurahundi pada 3 Januari 1983. Insiden itu menewaskan 30.000 orang masyarakat Ndebele.
Sky News melansir, Tsvangirai terlihat berada dalam pesawat yang membawanya ke Harare.
Baca juga : Apakah China Restui Kudeta Militer di Zimbabwe?
"Semua orang berkumpul untuk melihat bagaimana kondisi ini akan berlanjut, dan apa yang bisa mereka dapatkan dari peristiwa ini," demikian reportase Sky News.
The Independent via Daily Post kemudian memberitakan, politisi 65 tahun itu digadang-gadang bakal menjadi wakil dari Emmerson Mnangagwa.
Apalagi, sebuah akun Twitter yang mengatasnamakan pemerintahan Zimbabwe sudah menyatakan Mnangagwa bakal dilantik sebagai acting Presiden Jumat (17/11/2017).
"Kamerad Mugabe sudah mengundurkan diri, dan akan digantikan Yang Mulia Emmerson Mnangagwa," demikian tweet akun itu.
PLEASE BE ADVISED THAT THE PRESIDENT IS IN GOOD HEALTH. COMRADE R.G MUGABE WILL RESIGN FROM THE OFFICE OF THE PRESIDENCY. THE INSTALLATION OF HIS EXCELLENCY, EMMERSON MNANGAGWA AS INTERIM PRESIDENT OF THE REPUBLIC OF ZIMBABWE WILL OCCUR ON FRIDAY, 17 NOVEMBER 2017. #ZIMBABWE
— Zimbabwe Government (@GovZimbabwe) November 16, 2017
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan