Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grace "Gucci" Mugabe: Sosok Sentral di Tengah Kudeta Militer Zimbabwe

Kompas.com - 15/11/2017, 21:23 WIB
Ericssen

Penulis

HARARE, KOMPAS.com - Ibu Negara Zimbabwe, Grace Mugabe, menjadi sosok sentral di tengah kemelut suksesi kekuasaan yang akhirnya berujung dengan meletusnya kudeta militer, Selasa (14/11).

Ambisi politik Grace, istri kedua Presiden Robert Mugabe ironisnya menjadi akhir dari 37 tahun kepemimpinan sang suami.

Grace, yang sebelumnya bermarga Marufu, menikahi Mugabe di tahun 1996 dalam pesta pernikahan super mewah.

Adapun hubungan percintaan kedua insan ini sudah dimulai di akhir dekade 1980-an ketika Grace menjadi sekretaris pribadi Mugabe.

Ketika itu istri pertama Mugabe, Sally Hayfron sedang berada dalam kondisi sekarat. Konon Sally menyetujui hubungan itu. Sally wafat di tahun 1992.

Baca juga : Wakil Presiden Tersingkir Zimbabwe Ambil Alih Kekuasaan?

Low Profile menjadi Agresif

Grace dikenal awalnya sebagai sosok yang low profile dan banyak menghabiskan waktu berbelanja dan melakukan kegiatan amal.

Meski begitu, dia memiliki julukan “Gucci Grace” karena gaya hidup mewahnya yang kerap disoroti publik

Semula, Grace membantah menyimpan ambisi untuk menggantikan suaminya. Namun, seiring berjalannya waktu, dia terjun ke politik dan mengaku siap untuk melayani.

Grace mengambil peran publik yang lebih besar dalam beberapa tahun terakhir dengan kapasitasnya sebagai Presiden Liga Wanita partai Zanu-PF, posisi yang diembannya sejak tahun 2014.

Dia mendapat dukungan besar dari sebuah kelompok bernama "Generasi 40" atau "G40".

Baca juga : Pemecatan Wapres yang Berujung Runtuhnya Kekuasaan Mugabe

Mayoritas anggota G40 adalah kaum muda yang tidak pernah merasakan getirnya perang kemerdekaan Zimbabwe di 1970-an

Lambat laun, ibu 3 anak ini semakin agresif menyingkirkan lawan-lawan politiknya di partai Zanu-PF, dan tidak menutupi lagi ambisinya menjadi presiden.

Perempuan yang terjerat sejumlah kontroversi mulai dari penganiayaan hingga ijasah palsu itu semakin hari semakin lantang menyerang siapapun yang kritis terhadap Mugabe.

Dia tidak segan-segan mempermalukan secara terbuka sosok yang tidak disukainya.

Postur politiknya yang sangat agresif diberitakan membuat tidak nyaman sosok senior partai yang melihatnya sebagai perempuan licik yang haus kekuasaan.

Tidak sedikit yang menyepelekan kemampuannya serta menilai melesatnya karir politik Grace tidak lain tidak bukan karena embel-embelnya sebagai istri Mugabe.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com