NEW YORK, KOMPAS.com — Pelaku teror truk New York, Sayfullo Saipov, mengatakan, dia bertindak atas nama ISIS dan tidak menyesali perbuatannya.
Detail mengejutkan ini muncul setelah sejumlah agen federal memeriksa Saipof yang saat ini terbaring di rumah sakit di Manhattan, New York.
"Saipov meminta bendera ISIS dipasang di kamar perawatannya dan dia mengaku tak menyesali perbuatannya," demikian isi dokumen dakwaan itu.
Saipov terluka di bagian perut akibat tembakan polisi setelah berusaha melarikan diri usai menabrak para pejalan kaki dan pesepeda.
Baca juga : Ada Pelaku Kedua Terkait Teror New York
Saipov mengaku merencanakan serangan itu sejak setahun lalu sebelum memutuskan untuk menggunakan truk dua bulan lalu.
Dia memilih menggunakan truk agar bisa membunuh sebanyak-banyaknya warga New York yang sedang merayakan Halloween.
Jaksa penuntut mengatakan, Saipov sudah menyatakan tidak akan menggunakan hak-hak hukumnya dan mengakui dia beraksi untuk ISIS.
Aksi Saipov itu menewaskan delapan orang, lima orang di antaranya adalah lima pria Argentina yang merayakan 30 tahun persabahatan mereka.
Korban lainnya adalah perempuan Belgia berusia 31 tahun, serta dua pria Amerika asal New York dan New Jersey.
Dari 12 orang yang terluka, empat di antaranya dalam kondisi kritis akibat serangan paling mematikan di New York sejak tragedi 11 September 2001.
Baca juga : Trump Ingin Pelaku Teror New York Dihukum Mati
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.