Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah "Madam" Carmel, Pemilik Rumah Bordil Tertua di Australia

Kompas.com - 30/10/2017, 08:39 WIB

Carmel mempelajari kawasan Kargoolie yang dianggapnya memiliki sejarah luar biasa.

"Tiga hari kemudian, saya menelepon anak perempuan saya dan berkata, 'sayang, saya ingin membeli rumah bordil'," ujar Carmel.

Keluarganya saat itu masih dalam keadaan berduka karena pasangan Carmel baru saja meninggal dunia.

"Anak saya berkata, 'silakan, apapun yang bisa membuat kamu senang'," tambahnya.

Carmel mengaku, rumah bordilnya bukan saja seperti rumah bordil kebanyakan.

Di dalamnya, ada juga unsur wisata dan sejarah, sehingga menarik pengunjung, seperti turis tanpa harus terlibat dalam aktivitas seksual.

"Saya mengajak mereka berkeliling, seperti tur, sekali dalam sehari. Usai tur mereka mendapatkan stiker dengan tulisan, 'Saya menghabiskan 20 dollar Australia [sekitar Rp 200 ribu] untuk sejam di rumah bordil'," kata dia.

Film dokumenter "The Pink House" disutradarai oleh Sascha Ettinger-Epstein dan sudah diputar di Adelaide dan Sydney Film Festival 2017.

Baca juga : Rumah Bordil di Jerman Ini Hanya Menyediakan Boneka Seks

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com