Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 10 Tahun Korban Perkosaan Melahirkan, Tak Tahu Apa yang Terjadi

Kompas.com - 18/08/2017, 05:30 WIB

Dalam kasus anak 10 tahun ini juga, kehamilan baru disadari tiga minggu lalu saat dia mengeluh sakit di perut bagian bawahnya dan ibunya membawanya ke dokter.

Seseorang yang kerap berinteraksi dengan anak perempuan itu mengatakan,"Dia sangat lugu dan tidak mengerti apa yang terjadi dengan dirinya."

Orang tuanya juga tidak menyadari tanda-tanda kehamilan, mungkin karena dia "anak yang sehat dan cukup gemuk".

Selain itu, mereka tidak dapat membayangkan bahkan di mimpi terburuk mereka bahwa anak perempuan mereka akan hamil di usia 10 tahun.

Baca: Setiap 20 Menit Terjadi Perkosaan di India

Anak itu belum diberitahu mengenai kehamilannya, dan yang harus berurusan dengannya, berbicara dengannya seperti menginjak cangkang telur.

Dia diberitahukan bahwa ada batu besar di perutnya dan tonjolan itu ada karena itu.

Dia sedang diet khusus yang terdiri atas telur, susu, buah-buahan, ikan dan ayam dan dia sepertinya menikmati semua perhatian ekstra.

Namun belakangan, polisi, pekerja sosial dan konselor keluar masuk rumahnya, dan sebuah sirkus media berada di luar rumahnya.

Keluarga miskin

"Dia mungkin tidak mengerti masalah sebenarnya, dalamnya situasi yang ada, namun saya kira dia punya gambaran saat ini," kata seorang pejabat senior ke BBC.

Orangtuanya berjuang menghadapi situasi yang ada. Keluarganya miskin dan tinggal di sebuah flat satu kamar yang sesak.

Ayahnya bekerja sebagai pegawai pemerintah dan ibunya pembantu rumah tangga.

Polwan Pratibha Kumari, yang menyelidiki kasus ini, mendeskripsikan mereka sebagai "keluarga yang sangat baik, yang sangat sederhana sehingga tidak menyadari apa yang dilakukan pria ini ke anak perempuan mereka".

Orangtuanya, kata Kumari, sangat putus asa. "Ibunya tidak pernah berbicara dengan saya tanpa menangis. Ayahnya berkata bahwa dia merasa anaknya dibunuh."

Apa yang membuat situasi mereka lebih buruk adalah, sejak berita pemerkosaan dan kehamilan menjadi tajuk berita, mereka diburu oleh para jurnalis.

"Saat ayah sang anak datang ke saya, dia berkata bahwa masalah terbesarnya adalah pers. Dia berkata banyak wartawan di luar rumahnya setiap saat dan privasinya dilanggar," kata Neil Roberts, ketua Komite Kesejahteraan Anak kepada BBC.

Perhatian media membuat anak itu akan mendapat perawatan medis terbaik dan berhak mengklaim kompensasi uang dari pemerintah.

Baca: Studi: Kasus Perkosaan di India Meningkat Dua Kali Lipat

Namun publisitas yang tidak diinginkan itu membuat keluarga ini dalam kesedihan yang luar biasa.

Banyak wartawan yang datang ke rumah mereka saat sang ayah sedang bekerja dan berhasil masuk dengan mengklaim sebagai pekerja sosial.

Karena terduga pemerkosa adalah sepupu sang ibu, sebagian bahkan mempertanyakan apakah dia sadar sedang diperlakukan tidak pantas dan, mungkin, setuju.

"Bagaimana dia tidak sadar kalau anaknya hamil selama tujuh bulan?" Tanya mereka.

Hal ini sangat mengganggu keluarga ini, dan sang ayah marah dan pahit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com