Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Jabat Tangan dan Tepuk Punggung Putin

Kompas.com - 07/07/2017, 20:10 WIB

HAMBURG, KOMPAS.com – Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, akhirnya, berjabat tangan dan saling melempar senyum dalam pertemuan pertama mereka sesaat menjelang pembukaan KTT G20 di Hamburg, Jerman, Jumat (7/7/2017).

Isu kedekatan keduanya hingga dugaan intervensi Moskwa dalam Pilres AS pada November 2016 yang dimenangkan Trump telah mengguncang jagat politik di negeri Paman Sam itu.

Di saat Biro Investigas Federal (FBI) sedang menyelidiki dugaan campur tangan Moskwa dalam memuluskan kemenangan Trump, Trump lalu memecat James Comey dari posisi Direktur FBI.

Baca: Kremlin: Jumat, Putin dan Trump Bertemu di Hamburg

Pertemuan pertama itu merupakan sesi informal. Pertemuan resmi akan berlangsung di sela-sela KTT G20, Jumat siang waktu setempat di Hamburg, dan telah dikonfirmasi oleh AS dan Rusia, demikian menurut The Guardian.

Tampaknya Putin tiba lebih awal di sebuah ruangan. Saat para pejabat berkumpul mengelilingi sebuah meja, Trump datang dan langsung mengulurkan tangannya yang segera disambut Putin.

Mereka saling melempar senyum lebar dan tampak keduanya berbicara sejenak. Di saat keduanya masih saling menjabat tangan, tangan kiri Trump menepuk-nepuk siku kanan Putin.

Baca: Menanti Pertemuan Pertama Trump dan Putin di Hamburg

Putin pun langsung menaikkan tangan kirinya dengan mengarahkan jari telunjuk kirinya ke Trump.

Setelah keduanya tak lagi berjabat tangan, tangan kiri Trump berpindah ke punggung kanan Putin dan menepuk-nepuknya, lalu berdiri berdampingan untuk melayani sesi foto.

Momen itu merupakan kesempatan tatap muka yang pertama dan dikonfirmasi antara kedua pria tersebut sebagaimana tampak dalam video yang diunggah ke Facebook oleh kabinet Jerman.

Baca: Trump: Rusia Bisa Jadi Terlibat dalam Pilres AS

Pertemuan pertama ini terjadi di bawah bayang-bayang kemarahan publik AS terkait dengan dugaan campur tangan Rusia dalam Pilpres AS tahun lalu, serta tentang potensi kolusi kampanye Trump.

Juru bicara Putin, Dmitry Peskov, mengatakan kepada wartawan bahwa Putin dan Trump "berjabat tangan dan saling memberi tahu bahwa mereka akan segera mengadakan pertemuan terpisah".

Pertemuan Putin-Trump telah lama dinanti publik internasional karena diperkirakan akan turut menentukan kebijakan kedua negara dalam menghadapi masalah seperti krisis Ukraina, perang saudara di Suriah, denuklirisasi di Semenanjung Korea, dan perang melawan terorisme.

Baca: Apakah Putin dan Trump Akan Akur? Ini Jawaban Presiden AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com