Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rex Tillerson Sebut AS Siap Kerja Sama dengan Rusia demi Solusi Suriah

Kompas.com - 06/07/2017, 10:00 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Amerika Serikat siap bekerja sama dengan Rusia dalam upaya mencari solusi atas perang berkepanjangan yang terjadi di Suriah

Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson, di Washington DC, Rabu (5/7/2017) waktu setempat, seperti dikutip AFP.

Pernyataan itu diterbitkan dua hari menjelang pertemuan pertama Presiden Donald Trump dan Vladimir Putin.

Baca: Kremlin: Jumat, Putin dan Trump Bertemu di Hamburg

Tillerson mengatakan, Rusia memiliki tanggung jawab khusus untuk membantu menstabilkan negara yang dilanda perang tersebut.

"AS siap untuk mengeksplorasi kemungkinan membangun mekanisme gabungan dengan Rusia untuk memastikan stabilitas, termasuk zona larangan terbang."

"Juga sebagai pengamat gencatan senjata, dan pengiriman bantuan kemanusiaan yang terkoordinasi," kata Tillerson.

Tillerson mengeluarkan pernyataannya sebelum bergabung dengan Trump di Eropa, di mana pemimpin AS tersebut bersiap untuk bertemu untuk pertama kalinya dengan Putin.

Mereka dijadwalkan bertemu di sela-sela pertemuan puncak G20 di Hamburg, Jerman.

Isu Suriah diperkirakan akan memakan porsi besar dalam pembicaraan kedua pemimpin itu.

Pertemuan ini pun terjadi saat para pejuang yang didukung AS memasuki Kota Tua Raqa, yang oleh Washington dilihat sebagai tonggak penting, dalam kampanye mengalahkan kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Sebab, secara de facto, Raqa merupakan Ibu Kota bagi gerombolan teroris tersebut.  

"ISIS telah terluka parah, dan bisa berada di ambang kekalahan total di Suriah jika semua pihak fokus pada tujuan ini," kata Tillerson.

"Untuk menyelesaikan misi, masyarakat internasional, dan khususnya Rusia, harus menghilangkan hambatan dalam mengalahkan ISIS."

"Kami menyerukan kepada semua pihak, termasuk pemerintah Suriah dan sekutu-sekutunya, pasukan oposisi Suriah, dan pasukan Koalisi yang melakukan pertempuran mengalahkan ISIS."

"Pihak-pihak tersebut harus bersatu dan menghindari konflik satu sama lain, serta mematuhi batas-batas geografis yang disepakati."

Tillerson secara khusus meminta Rusia untuk membantu menciptakan stabilitas di lapangan - atau ada risiko ISIS tak jadi dikalahkan.

Lalu, Rusia pun harus mengambil peran dalam penyelesaian masalah politik, dengan memetakan jalan ke depan bagi rakyat Suriah.

"Rusia memiliki tanggung jawab khusus untuk membantu dalam upaya ini," kata Tillerson.

Tillerson juga mengatakan, Moskwa sebagai pendukung utama Presiden Suriah Bashar al Assad memiliki tanggung jawab untuk mencegah rezim itu menggunakan senjata kimia lebih jauh.

AS sebelumnya telah meluncurkan serangan rudal jelajah ke sebuah pangkalan udara Suriah pada bulan April.

Hal itu dilakukan sebagai tanggapan atas serangan senjata kimia oleh pemerintah terhadap warga sipil.

Baca: Suriah Masih Simpan 3 Ton Senjata Kimia, Benarkah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com