GUINGOUINE, KOMPAS.com - Meninggalkan gemerlap gaun mewah dan sepatu "hi-heels", mantan model Tiguidanke Camara terjun ke dunia tambang dan berkubang dengan lumpur.
Wanita kulit hitam ini menjadi perempuan pemilik tambang pertama di Afrika Barat.
Di hutan kecil di pinggiran sebuah desa di Guingouine, di sebelah barat Pantai Gading, Camara menjalankan sebuah tim yang terdiri dari 10 ahli geologi dan juga buruh.
Mereka memeriksa kandungan emas di kawasan itu.
Tak segan, Camara mengenakan sepatu bot dan helm proyek untuk terjun ke dalam kolam lumpur yang kotor, lalu membantu mengambil sampel laboratorium.
"Ketika saya menjadi model, saya memamerkan perhiasan-perhiasan itu." kata perempuan yang terlihat lebih muda dari usianya yang sudah menginjak 40 tahun.
Camara terlihat tak terganggu dengan sekumpulan serangga yang mengganggu di atas kulitnya.
Baca: Passion Itu Bukan Agama
Camara mengaku, dunia model dengan perhiasan yang berkilau telah membangkitkan rasa ingin tahunya.
"Saya mulai bertanya kepada diri sendiri, bagaimana jika pria atau wanita Afrika menangani bisnis di sektor pertambangan?" kata dia seperti dikutip AFP, Rabu (5/7/2017).
"Saya adalah jawaban untuk pertanyaan itu," sambungnya.
Nama Camara muncul di antara 50 nama pebisnis wanita paling berpengaruh di Afrika, seperti dirilis mingguan Perancis, Jeune Afrique.
Tahun lalu, Camara bersama sejumlah wanita lain mendirikan sebuah asosiasi perempuan untuk Jaringan Pertambangan Pantai Gading.
Sejak itu pula, selain dikenal sebagai mantan model, sosok Camara juga semakin dipandang sebagai panutan bagi kaum perempuan setempat.
Perjuangan