Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Diperintah Hantu, Pria Ini Potong Dua Telinga Putri Balitanya

Kompas.com - 24/06/2017, 21:11 WIB

Menurut anggota keluarganya, Bahadur mulai berhalusinasi setelah salah satu putrinya meninggal dunia akibagt sakit dua bulan lalu.

Keluarga Bahadur kepada polisi mengatakan, pria itu kadang-kadang menyanyi atau berteriak di tengah malam dengan menggunakan bahasa asing yang tak bisa dipahami.

Saat ditanya soal perilakunya itu, Bahadur hanya mengatakan dia sedang bermain dengan teman hantunya.

Namun, beberapa orang meyakini Bahadur dalam kondisi mabuk saat menyakiti anak tirinya itu. Dan, semua halusinasinya terkait dengan pengaruh alkohol.

Sementara itu, Bina langsung dilarikan ke rumah sakit. Harian The India Times mengabarkan para dokter di Institut Ilmu Kedokteran India (AIIMS) berhasil menyambung kembali telinga Bina lewat operasi selama dua jam.

Baca: Disebut Gemuk seperti Gajah, Pria India Ceraikan Istrinya

Babita, ibu si balita malang itu, mengatakan, Bahadur sudah berulang kali menyerang dan menyakiti Bina.

"Dia tak hanya menyerang Bina, tetapi juga menyerang saya dan anak saya yang lain," ujar Babita.

"Dia selalu menyiksa Bina di malam hari saat semua orang tidur. Saat kami marah, dia mengatakan Bina akan mati jika dia tak menuruti perintah para hantu," tambah Babita.

Babita menambahkan, dia sudah kerap mengancam akan meninggalkan Bahadur tetapi pria itu selalu berjanji akan berubah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com