Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Diperintah Hantu, Pria Ini Potong Dua Telinga Putri Balitanya

Kompas.com - 24/06/2017, 21:11 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang pria tega memotong kedua telinga anak tirinya yang masih balita dengan alasan diperintahkan oleh hantu.

Sebuah video yang diunggah harian The Times of India lewat situs resminya menceritakan kisah tragis yang menimpa Bina, balita berusia tiga tahun itu.

Kepolisian New Delhi mengatakan Amrit Bahadur (35) memang menyerang bocah perempuan itu dan nyaris memotong lehernya ketika polisi tiba.

Baca: Pria India Potong Lehernya Sendiri di Sebuah Kuil

Saat diamankan, Bahadur mengatakan, pada Kamis (22/6/2017) sekitar pukul 02.00 beberapa hantu menghampirinya dan meminta dia  membuat Bina menangis atau anak itu mati.

Dalam upaya menyenangkan para "hantu" itu, Bahadur menyiramkan air ke tubuh Bina yang membuat anak itu menangis.

"Tapi Bahadur mengaku para hantu itu malah meminta darah. Sehingga dia memotong sedikit telinga Bina. Namun, hantu meminta seluruh telinga bocah itu," ujar Bahadur seperti ditirukan seorang petugas kepolisian.

Akibat kedua telinganya dipotong, Bina menangis tak tertahankan sehingga membangunkan seluruh keluarga dan tetangganya.

Akibat keributan di tengah malam itu, seorang tetangga kemudian memanggil polisi.

Melihat apa yang dilakukan Bahadur kepada Bina, keluarga bocah itu mencoba menghentikan pria tersebut yang justru malah balik menyerang.

"Saat petugas masuk ke rumah itu, tersangka nyaris memotong leher anak itu," kata wakil komisaris polisi Nupur Prasad.

Petugas polisi akhirnya berhasil mengatasi perlawanan Bahadur dan menyeretnya ke kantor polisi dan pria itu dijerat pasal percobaan pembunuhan.

Polisi yakin Bahadur, yang juga adalah ayah tiri Bina, mengalami masalah kejiwaan serius sehingga kemungkinan besar Bahadur akan menjalani terapi di dalam penjara.

Bahadur pindah ke New Delhi dari Nepal pada 2000 dan mendirikan usaha jasa kebersihan bersama saudara laki-lakinya.

Bina sebenarnya adalah anak dari saudara laki-laki Bahadur. Saat saudaranya itu meninggal dunia beberapa tahun lalu, Bahadur menikahi Babita, istri saudaranya.

Menurut anggota keluarganya, Bahadur mulai berhalusinasi setelah salah satu putrinya meninggal dunia akibagt sakit dua bulan lalu.

Keluarga Bahadur kepada polisi mengatakan, pria itu kadang-kadang menyanyi atau berteriak di tengah malam dengan menggunakan bahasa asing yang tak bisa dipahami.

Saat ditanya soal perilakunya itu, Bahadur hanya mengatakan dia sedang bermain dengan teman hantunya.

Namun, beberapa orang meyakini Bahadur dalam kondisi mabuk saat menyakiti anak tirinya itu. Dan, semua halusinasinya terkait dengan pengaruh alkohol.

Sementara itu, Bina langsung dilarikan ke rumah sakit. Harian The India Times mengabarkan para dokter di Institut Ilmu Kedokteran India (AIIMS) berhasil menyambung kembali telinga Bina lewat operasi selama dua jam.

Baca: Disebut Gemuk seperti Gajah, Pria India Ceraikan Istrinya

Babita, ibu si balita malang itu, mengatakan, Bahadur sudah berulang kali menyerang dan menyakiti Bina.

"Dia tak hanya menyerang Bina, tetapi juga menyerang saya dan anak saya yang lain," ujar Babita.

"Dia selalu menyiksa Bina di malam hari saat semua orang tidur. Saat kami marah, dia mengatakan Bina akan mati jika dia tak menuruti perintah para hantu," tambah Babita.

Babita menambahkan, dia sudah kerap mengancam akan meninggalkan Bahadur tetapi pria itu selalu berjanji akan berubah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com