Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertanyaan di Balik Penunjukan Putra Mahkota Arab Saudi

Kompas.com - 22/06/2017, 06:32 WIB

Baca: Mengapa Arab Saudi Punya Putra Mahkota Kedua?

"Raja Salman itu kan masih punya adik-adik. Dua adiknya. Dan selama ini suksesinya itu, setelah ayah mereka, Raja Abdul Aziz, turunnya itu saudara-saudaranya saling ganti. Jadi mestinya kalaupun Raja Salman mengangkat orangnya, mestinya dia punya adik."

Dina Y. Sulaeman mengatakan, berdasarkan tradisi Arab Saudi seharusnya Mohammed bin Nayef memang tetap menjadi putra mahkota.

"Kalau secara urut-urutannya, kalau misalnya Raja Salman, King Salman saat ini meninggal, itu penggantinya Mohammed bin Nayef, bukan Mohammed bin Salman. Meskipun Mohammed bin Salman ini putra kandung Raja Salman yang sekarang."

Mohammed bin Nayef adalah anak dari Nayef bin Abdul Aziz, saudara Salman bin Abdul Aziz.

6. Mendekat ke Amerika Serikat

Dengan semakin berkuasanya anak-anak Raja Salman yang berpendidikan Barat, diperkirakan hubungan Saudi dengan AS akan lebih erat lagi, kata pengamat Dina Y Sulaeman.

"Ketika zaman Obama itu kan memang antara Saudi dengan AS sedikit merenggang, karena Saudi tidak menyetujui Amerika menandatangani perjanjian nuklir dengan Iran. Setelah kunjungan Pangeran Mohammed bin Salman ke Gedung Putih, bulan Maret yah, itu kan salah satu pernyataannya adalah bahwa sekarang adalah turning point."

Baca: Raja Salman Sebut Iran Sebagai Sponsor Terorisme Dunia

Perubahan hubungan Saudi dengan Yaman dan Qatar, yang kemudian menimbulkan masalah, diduga sudah dikonsultasikan dengan AS.

Negara itu juga baru saja menjual senjata dalam jumlah dan nilai yang besar ke Saudi.

7. Kudeta?

Sejumlah pihak memandang keputusan Raja Salman pada Rabu (21/6/2017) untuk mengangkat anak-anaknya pada posisi penting dipandang justru akan berisiko bagi keberlangsungan kekuasaannya.

Smith Al Hadar mengatakan, "Raja Salman ini tidak cukup bijaksana. Dia tidak cukup peka melihat kenyataan di sekeliling bahwa ketidakpuasan jelas sekali di kalangan keturunan Al Saud ini. Akan ada kasak-kusuk di kalangan istana itu, yang bisa pecah menjadi sebuah kudeta, atau setidaknya dalam waktu pasca Raja Salman itu akan menjadi persoalan besar."

Tetapi Dina Y Sulaeman memandang penolakan tidaklah besar karena Mohammed bin Nayef sendiripun sudah menyatakan dukungan terhadap Mohammed bin Salman.

"Kalau saya perkirakan tidak yah (penolakan) karena kekuatan terbesar sekarang ada di tangan Mohammed bin Salman terutama di militer karena dia menjabat sebagai menteri pertahanan. Sementara jabatan-jabatan Mohammed bin Nayef sudah langsung dilucuti dan diapun sekarang secara resmi sudah menyatakan kesetiaan kepada Raja Salman."

Baca: Wakil Putra Mahkota Saudi Sebut Trump Sahabat Sejati Umat Islam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com