Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Filipina Deklarasikan Kemerdekaan dari Spanyol

Kompas.com - 12/06/2017, 19:30 WIB

KOMPAS.com - Di saat Spanyol sedang sibuk berperang dengan Amerika Serikat pada 21 April - 13 Agustus 1898, warga Filipina mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Pemimpin pemberontak Emilio Aguinaldo memproklamasikan kemerdekaan Filipina yang selama 300 tahun dijajah Spanyol pada 12 Juni 1898.

Pada pertengahan Agustus, pemberontak Filipina dibantu pasukan Amerika bisa mengusir Spanyol dari kepulauan itu.

Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Serangan Udara NATO di Yugoslavia Berakhir

Namun, harapan Agunaldo memerdekakan negaranya kandas setelah Amerika mencaplok Filipina sebagai bagian dari kesepakatannya dengan Spanyol.

Kepulauan Filipina sudah menjadi jajahan Spanyol sejak abad ke-16.

Perlawanan terhadap penjajahan Spanyol diawali para pendeta yang membenci dominasi gereja Katolik Roma yang dibawa Spanyol.

Pada akhir abad ke-19, para intelektual dan warga kelas menengah Filipina mulai menyerukan kemerdekaan negeri itu.

Pada 1892, sebuah komunitas rahasia bernama Katipunan dibentuk di Manila dan kelompok ini dengan cepat menjadi besar.

Pada Agustus 1896, pemerintah kolonial Spanyol membongkar rencana Katipunan untuk memberontak akibatnya pemberontakan terpaksa digelar sebelum waktunya.

Pemberontakan pecah di Luzon, pulau utama Filipina dan pada Maret 1897 Emilio Aguinaldo yang berusia 28 tahun menjadi pemimpin pemberontakan.

Pada akhir 1897, para pemberontak kemerdekaan terdesak ke sebuah bukit di sebelah tenggara Manila dan terpaksa Aguinaldo mengeosiasikan kesepakatan dengan Spanyol.

Dalam kesepakatan itu, Aguinaldo dan para jenderalnya menerima untuk diasingkan ke Hongkong dengan imbalan kompensasi finansial dan reformasi di Spanyol.

Akhirnya para pemimpin pemberontakan dibawa keluar Filipina dan untuk sementara pemberontakan bisa diredam.

Pada April 1898, perang pecah antara Spanyol dan Amerika Serikat akibat brutalnya penumpasan pemberontakan di Kuba.

Kemenangan pertama Amerika terjadi pada 1 Mei 1898 ketyika Skuadron Asiatic AS yang dipimpin Komodor George Dewey menghancurkan armada Pasifik Spanyol dalam pertempuran Teluk Manila.

Dari pengasingannya, Aguinaldo membuat kesepakatan dengan Amerika untuk merancang kepulangannya ke Filipina dan membantu AS dalam perang melawan Spanyol.

Aguinaldo tiba di Filipina pada 19 Mei lalu bersama pasukannya merebut sejumlah kota di selatan Manila.

Baca: Hari ini Dalam Sejarah: Upaya Pembunuhan Raja Hussein dari Jordania

Pada 12 Juni 1898, Aguinaldo memproklamasikan kemerdekaan Filipina dan pemerintah provinsi yang dia kepalai.

Pasukan pemberontak pimpinannya telah mengepung manila dan dengan bantuan pasukan pimpinan Dewey di Teluk Manila, maka pasukan Spanyol akan dikalahkan.

Dewey, yang menunggu pasukan darat AS yang mendarat pada 19 Juni dan menggantikan pasukan pemberontak untuk mengepung Manila.

Pada 8 Agustus, komandan Spanyol menginformasikan kepada pasukan Amerika bahwa dia akan menyerahkan Manila dengan dua syarat.

Pertama, Spanyol meminta pasukan Amerika berjalan memasuki Manila layaknya sedang bertempur dan syarat kedua adalah melarang pemberontak Filipina masuk ke Manila.

Pada 13 Agustus digelarlah perang pura-pura di Manila dan pasukan Amerika memegang janjinya dengan mencegah pasukan Filipina masuk ke dalam kota.

Saat Amerika menduduki Manila dan merencanakan negosiasi damai dengan Spanyol, Aguinaldo memiliki kegiatan lain.

Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Israel Serang Mesir, Awali Perang Enam Hari

Dia membentuk sebuah dewan revolusioner, Malolo, pada September. Dewan ini kemudian membentuk konstitusi demokratis pertama di Asia.

Setelah pemerintahan terbentuk maka dipilihlah Aguinaldo sebagai presiden pada Januari 1899.

Pada 4 Februari 1900, apa yang disebut sebagai kebangkitan Filipina terjadi ketika para pemberontak bertempur melawan pasukan Amerika Serikat di Manila.

Dua hari kemudian senat meratifikasi Kesepakatan Paris dengna Spanyol. Isi kesepakatan itu adalah Filipina kini adalah wilayah AS dan diminta membayar 20 juta emas kepada Spanyol sebagai kompensasi.

Sebagai respon atas pengkhianataini, Aguinaldo menggelar kembali revolusi kali ini melawan Amerika Serikat.

Kalah dalam perang terbuka, Aguinaldo mengubah strategi menjadi perang gerilya yang merepotkan Amerika

Akhirnya Kongres AS mengizinkan pengiriman 60.000 tentara untuk mengakhiri pemberontakan di Filipina.

Pada akhir 1899, terdapat 65.000 tentara Amerika di Filipina tetapi perang terus berlanjut. Pencaplokan Filipina mendapat banyak tentangan di Amerika termasuk dari kandidat presiden Partai Demokrat William Jennings Bryan.

Namun, pada November 1900 petahana William McKinley memenangkan pemilihan presiden dan perang berlanjut.

Pada 23 Maret 1901, dalam sebuah operasi yang berani, Jenderal Frederick Funston dan sekelompok tentara menyamar sebagai tawanan melakukan serangan mendadak ke kubu Aguinaldo di desa Palanan , Luzon.

Pasukan Amerika sukses menangkap Aguinaldo yang kemudian menyatakan sumpah setia kepada AS dan menyerukan penghentian perlawanan.

Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Evakuasi Tentara Inggris dari Dunkirk Berakhir

Meski demikian perlawanan terus berlangsung tetapi berangsur-angsur bisa dipatahkan meski menjatuhkan korban yang sangat banyak.

Pada 1902, pemerintahan sipil Amerika menguasai Filipina dan pemberontakan selamam tiga tahun dinyatakan berakhir. Meski perlawanan secara sporadis masih berlangsung selama beberapa tahun berikutnya.

Lebih dari 4.000 tentara Amerika tewas di Filipina atau lebih banyak 10 kali lipat dari korban dalam Perang Amerika-Spanyol.

Sementara lebih dari 20.000 warga Filipina tewas dan jumlah yang hilang tak pernah diketahui.

Pada 1935, Persemakmuran Filipina terbentuk atas persetujuan Amerika dan Manuel Quezon terpilih menjadi presiden pertama. Pada 4 Juli 1946 Filipina mendapatkan kemerdekaannya dari Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com