Ada delapan negara dalam kategori tersebut, yakni Paraguay, Banglades, Palestina, Ghana, Lebanon, Nigeria, Indonesia, dan Macedonia.
Sementara, negara-negara di mana warganya paling tidak setuju dengan gagasan superioritas agama, ras, dan budaya adalah Swedia, Perancis, Islandia, Latvia, Spanyol, Argentina, Kanada dan Portugal.
Di AS, 23 persen orang setuju atau sangat setuju bahwa beberapa ras lebih tinggi daripada yang lain. Sementara, 73 persen lainnya tidak setuju atau sangat tidak setuju.
Kemudian, hampir sepertiga mengatakan beberapa agama lebih baik daripada yang lain, dan 36 persen mengatakan beberapa budaya lebih unggul.
Jajak pendapat ini dilakukan dari bulan Oktober sampai Desember 2016 di antara 66.541 orang, dan sekitar 1.000 orang di setiap negara.
Survei dilakukan melalui telepon, secara langsung, atau online, dengan margin error 3-5 persen.
Kemudian, alasan utama yang menyebarkan perasaan superioritas diduga adalah konflik internal yang tajam, ketidakstabilan eksternal yang signifikan, dan harapan adanya intervensi dari luar, serta transformasi besar dalam masyarakat.
"Jelaslah bahwa semua negara yang merasa stabil dan tidak terancam menunjukkan rendahnya tingkat superioritas agama, budaya, atau ras. Begitu juga sebaliknya," kata Kancho Stoychev.
Baca: Pemuda Muslim Mosul Perbaiki Biara Katolik yang Dirusak ISIS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.