Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 24/05/2017, 16:44 WIB
EditorPascal S Bin Saju

MANILA, KOMPAS.com – Kelompok militan Maute membakar gereja, menculik seorang pastor dan beberapa jemaat di Marawi, Mindanao, Filipina selatan, Rabu (24/5/2017). Mereka juga telah memenggal kepala seorang polisi.

Kabar itu disampaikan oleh Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, Rabu. Ia telah mempersingkat kunjungannya ke Rusia dan kembali lagi ke Manila pada Rabu (24/5/2017) tak lama setelah serangan militan tersebut.

"Komandan polisi di Malabang itu sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya namun dicegat oleh petugas di sebuah pos pemeriksaan yang dijaga oleh para teroris itu,” kata Duterte, sebagaimana dilaporkan Agence France-Presse.

Baca: Apa yang Terjadi di Marawi, dan Siapa Isnilon Hapilon?

“Saya pikir mereka lalu memengalnya seketika itu juga,” demikian menurut Presiden Filipina itu. Duterte menerapkan status darurat militer di seluruh 27 provinsi dan 33 kota di Mindanao sejak Senin (23/5/2017).

Sebelum terjadi pembakaran gereja Protestan dan penculikan sejumlah orang, termasuk seorang pastor Katolik, di Marawi. Sempat juga terjadi baku tembak yang sengit antara polisi dan militan, Selasa sore (23/5/2017)

Awalnya, pasukan keamanan menyerbu sebuah rumah di mana diyakini Isnilon Hapilon bersembunyi.

Hapilon adalah mantan seorang pemimpin kelompok penculik Abu Sayyaf dan belakangan batalyon yang dipimpinnya bergabung dengan kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), yang disebut sebagai sayap ISIS di Asia Tenggara.

Baca: Akibat Baku Tembak di Marawi, Duterte Langsung Tinggalkan Rusia

AS menganggap Hapilon sebagai salah satu teroris paling berbahaya di dunia. Demi kepala Hapilon, AS menawarkan hadiah sebesar 5 juta dollar AS atau sekitar Rp 66 miliar.

Namun, penyergapan pasukan Filipina tak berjalan mulus. Mereka mendapat perlawanan dari 100 orang bersenjata.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke