WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Departemen Keadilan, Rabu (17/5/2017) waktu AS, menunjuk Robert S Mueller III, sebagai penuntut khusus yang mengetuai penyelidikan dugaan intervensi Rusia dalam Pilpres AS yang dimenangkan Trump pada November 2016.
Mueller adalah seorang mantan jaksa yang pernah menjabat sebagai Direktur Biro Penyelidik Federal (FBI) pada masa pemerintahan Presiden George Bush dan Barack Obama (2001-2013).
Departemen keadilan diketuai Jaksa Agung dan di antaranya membawahi biro penyelidik federal atau FBI, sebagaimana dilaporkan New York Times.
Baca: FBI Akui Selidiki Hubungan Donald Trump dan Pemerintah Rusia
Langkah lembaga yang dipimpin Jaksa Agung Jeff Sessions ini menjadi sinyal terang kepada Gedung Putih bahwa para penyidik FBI akan agresif mengungkap kasus itu sekalipun Presiden Donald Trump bersikukuh tidak ada persekongkolannya dengan Rusia.
Mueller sendiri setuju mengetuai investigasi itu, kata Wakil Jaksa Agung Rod J Rosenstein.
The Time juga menyebut langkah ini sebagai konsesi dari pemerintahan Trump untuk Partai Demokrat yang menuntut dibentuknya penyelidikan independen dalam Departemen Keadilan.
Desakan untuk menunjuk penuntut khusus itu muncul setelah Trump memecat Direktur FBI James B Comey, pekan lalu.
Baca: Lewat Sepucuk Surat, Presiden Trump Pecat Direktur FBI - Kompas ...
"Dalam kapasitas saya sebagai pengembas tugas jaksa agung, saya memutuskan demi kepentingan publik untuk menggunakan kewenangan saya mendesak penuntut khusus memikul tanggung jawab untuk masalah ini," kata Rosenstein.
Namun, Rosenstein juga mengatakan, demi kepentingan publik, penyelidikan ini harus dipimpin seorang yang punya rekam jejak tinggi sebagai penegak hukum yang independen.
Mueller menjawab, "saya menerima tanggung jawab ini dan akan bekerja dengan sebaik-baiknya."
Keputusan menunjuk Mueller ini ditanggapi dengan suka cita oleh para politisi Demokrat yang menyebut keputusan Departemen Keadilan itu sebagai langkah maju.
Baca: AS Heboh Lagi, Memo Comey Ungkap Trump Minta FBI Tutup Kasus Rusia
Terutama dalam menyelesaikan masalah yang sampai saat ini tak terungkap mengenai campur tangan Rusia dalam Pilpres AS itu lalu, selain bisa mengetahui apakah presiden atau orang-orang dalam Gedung Putih telah ikut campur dalam penyelidikan.
Trump sendiri, menurut Gedung Putih, tenang-tenang saja menanggap keputusan Departemen Keadilan menunjuk Mueller itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.