Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Hal tentang Emmanuel Macron, Presiden Baru Perancis

Kompas.com - 08/05/2017, 12:01 WIB

PARIS, KOMPAS.com – Emmanuel Macron dianggap sebagai sosok yang mengejutkan dalam pemilihan Presiden Perancis kali ini. Dia terpilih jadi presiden termuda Perancis dalam sejarah.

Siapakah Macron? Ini lima hal yang perlu Anda ketahui tentang Macron.

1. Mantan bankir bergaji besar

Sebelum bekerja sebagai bankir investasi di Rothschild & Cie Banque, Macron bekerja sebagai inspektur keuangan kementrian ekonomi Perancis.

Tahun 2008, ia membayar 50.000 euro atau sekitar Rp 730 miliar untuk bisa keluar dari ikatan dinas dengan pemerintah dan bekerja sebagai bankir.

Baca: Macron Menangi Pilpres, Jadi Presiden Termuda Perancis

Dalam kampanyenya, Macron berjanji akan membuat Perancis menjadi negeri yang lebih ramah bisnis dan mengurangi pajak perusahaan.

2. Istrinya 24 tahun lebih tua

Macron berkenalan dengan istrinya di saat dia bersia usia 15 tahun.

Saat itu Brigitte Marie-Claude Trogneux adalah guru bahasa Perancis-nya, telah menikah dan memiliki anak.

Baca: Siapa Brigitte Trogneux? Perempuan Paling Dibicarakan di Perancis...

Setelah bercerai dari suami pertamanya, Trogneux dan Macron menikah di tahun 2007.

Mereka tidak memiliki anak bersama, tapi Trogneux (63), memiliki tiga anak dan tujuh cucu.

3. Soal Muslim sebagai sasaran

Macron seorang yang sangat pluralis dan menghargai perbedaan, termasuk dalam keyakinan.

“Tidak ada agama yang menjadi masalah di Perancis saat ini," ujar Macron saat kampanye bulan Oktober 2016.

Baca: Pemilu Perancis Diwarnai Isu SARA

"Negara harus netral karena merupakan jantung dari sekularisme. Kita berkewajiban untuk membiarkan semua orang menjalankan agama mereka dengan adil," katanya.

4. Pro-intervensi di Suriah

Menurut Reuters, Macron ingin meningkatkan anggaran pertahanan hingga dua persen, dari angka 1,8 persen produk domestik bruto (PDB).

Ia juga pernah mengatakan, harus ada intervensi internasional di Suriah, jika ada bukti bahwa Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia.

5. Politisi pro-Uni Eropa

Marine Le Pen berjanji untuk menarik Perancis dari Uni Eropa seperti Inggris tahun 2016.

Namun, Macron adalah pendukung Uni Eropa. Ia ingin ada beberapa perubahan, supaya Uni Eropa lebih kuat lagi.

Baca: Respon Pilpres Perancis, Wall Street Ditutup Menguat

“Sejak 2008 kita gagal membangun Eropa. Sejak 2008 hanya ada generasi terlupakan yang melihat segelintir dari rencana kita terwujud. Tugas kita adalah membangun kembali impian Eropa."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com