Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Meluncurkan Kapal Induk Pertama Buatan Dalam Negeri

Kompas.com - 26/04/2017, 15:47 WIB

BEIJING, KOMPAS.com  - China, Rabu (26/4/2017), meluncurkan kapal induk pertama buatan dalam negerinya. Kapal itu akan bergabung dengan kapal induk bekas buatan Rusia yang dibeli dari Ukraina.

Dengan demikian, China akan memiliki dua kapal induk di tengah ketegangan yang kian meningkat di Semenanjung Korea sekaligus adanya kekhawatiran atas kehadiran Beijing di Laut China Selatan.

Media resmi China mengutip pernyataan pakar militer yang menyebutkan bahwa kapal induk tersebut diperkirakan tidak akan bertugas penuh hingga 2020 karena membutuhkan waktu untuk sepenuhnya dilengkapi dan dipersenjatai.

Kapal itu dirancang di China dan dibangun di pelabuhan Dalian di wilayah China timur laut, sebagaimana dilaporkan Reuters.

Peluncuran kapal terbaru induk itu menarik perhatian karena pengamat militer asing dan lokal selama berbulan-bulan menerbitkan citra satelit, foto, dan berita tentang perkembangan kapal induk pertama buatan dalam negeri.

Baca: China Segera Selesaikan Pembangunan Kapal Induk dan Armada Kapal Perusak

China mengonfirmasi keberadaan kapal induk kedua tersebut pada akhir 2015.

Lambung kapal induk tersebut sudah dibangun sepenuhnya, demikian laporan kantor berita resmi China, Xinhua.

Demikian halnya juga dengan mekanisme pendorong, tenaga, dan sistem utama lainnya telah dipasang.

Peluncuran kapal induk tersebut “menunjukkan desain dan konstruksi kapal induk asli dalam negeri telah mencapai hasil memuaskan tahap demi tahap,” seperti yang diberitakan Xinhua.

Televisi negara itu menampilkan gambar sosok kapal induk tersebut,  yang bagian dek peluncurannya dipasangi bendera merah, didorong oleh kapal tunda ke tempat belabuh.

Fan Changlong, Wakil Ketua Komisi Militer Pusat China yang berkuasa, memimpin upacara pelepasan kapal induk tersebut. Tampak sebotol sampanye dipecahkan di bagian haluan.

Peluncuran itu terjadi menyusul perayaan China hari jadi ke-68 berdirinya Angkatan Laut China dan terjadi di tengah ketegangan baru antara Korut dan AS atas program nuklir dan rudal Pyongyang.

Baca: China Membangun Kapal Induk Kedua

Sedikit yang diketahui tentang program kapal induk China yang menjadi rahasia negara “Tirai Bambu” tersebut.

Namun pemerintah telah mengatakan,  disain kapal induk tersebut mengacu pada pengalaman kapal induk pertama, Liaoning, yang dibeli dari Ukraina pada 1998 dan diperbaiki di China.

Kapal induk baru bertenaga konvensional itu memiliki bobot 50.000 ton dan dapat mengoperasikan jet tempur Shenyang J-15 milik China.

Angkatan Laut China telah berperan semakin menonjol dalam beberapa bulan ini, dengan seorang laksamana berkarir cemerlang yang mengambil alih komando.

Kapal induk pertamanya, Liaoning, berlayar mengelilingi Taiwan. Sedangkan kapal-kapal perang China baru berlayar ke tempat-tempat yang jauh.

Beijing mengklaim hampir semua wilayah maritim Laut China Selatan, yang diyakini memiliki cadangan migas.

Baca: China Pamer Kapal Induk kepada Menhan AS

Perairan Laut China Selatan juga dilintasi kapal-kapal niaga bernilai total lima triliun dollar AS per tahun.  

China juga telah memperkuat kehadiran militernya di kawasan dengan membangun landasan pacu, pelabuhan laut, mercua suar di pulau-pulau buatan yang dibangunnya.

Akibat klaim sepihak China, yang diikuti perkuatan kehadiran militernya, sejumlah negara tertangga yakni Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Taiwan juga berang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com