BEIJING, KOMPAS.com - China menyatakan, kasus virus corona yang terjadi di luar negeri reltif rendah karena "pengorbanan" yang mereka lakukan.
Pernyataan itu diutarakan Menteri Luar Negeri Wang Yi setelah Eropa mencatatkan kasus kematian pertama melalui Perancis pada Sabtu (15/2/2020).
Total, sekitar 1.662 orang meninggal dari Covid-19, nama resmi virus corona yang diumumkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Baca juga: Korban Meninggal Virus Corona Capai 1.662 Orang
Kebanyakan dari korban meninggal terjadi di China. Tercatat ada empat kasus di luar Negeri "Panda". Masing-masing di Hong Kong, Filipina, Jepang, dan Perancis.
Pemerintah pusat memutuskan menutup Wuhan, kota yang menjadi pusat penyebaran virus, dan kota di sekitarnya, membuat sekitar 60 juta orang terisolasi.
Restoran, bioskop, hingga sektor bisns lain ditangguhkan, dengan kegiatan publik dibatalkan agar massa tak berkumpul dalam satu tempat demi mencegah infeksi.
Dilansir Sky News, Wang mengatakan bahwa jumlah kasus penularan di seluruh dunia hanya sekitar satu persen dari total laporan di China.
"Ini adalah penyakit dengan tingkat infeksi mematikan. Jadi kami membuat pengorbanan demi keamanan kesehatan global," paparnya.
Menteri berusia 66 tahun itu menjelaskan, Beijing menerapkan kebijakan mereka berdasarkan fakta yang tersaji di lapangan.
"Jumlah orang yang meninggal meningkat di 15 hari terakhir. Namun, kasus infeksi menurun di 12 hari. Bukankah itu bagus?" tanya dia.
Baca juga: Terpisah karena Virus Corona, Suami Ini Kirimkan Pesan Penuh Cinta ke Istrinya yang Perawat
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.