BAGHDAD, KOMPAS.com - Pasukan Irak yang berada di Mosul membebaskan seorang anak perempuan Yazidi berusia 11 tahun yang diculik dan dijual sebagai budak oleh ISIS pada 2014.
Kepolisian federal Irak, Jumat (21/4/2017) mengatakan, anak perempuan itu diculik dari desa Kosho, di sebelah selatan kota Sinjar. Bocah itu diculik ISIS bersama dengan ibu dan kakak-kakak perempuannya.
Dia dibebaskan dalam sebuah operasi militer pada Kamis (20/4/2017), di kawasan Tanek, sisi barat kota Mosul.
Baca: Dua Perempuan Yazidi Resmi Terima Hadiah Sakharov
Demikian dijelaskan kepala kepolisian federal Irak Letnan Jenderal Raed Shakir Jawdat lewat sebuah pernyataan resmi.
"Mereka yang menculik anak-anak ini adalah para monster," kata Mayor Jenderal Jaafar al-Baatat, ajudan Jawdat sambil memperlihatkan video anak itu yang berada di sebuah markas polisi Mosul.
Sementara itu, Vian Dakhil, seorang pengacara Yazidi ternama yang menyuarakan nasib etnis minoritas ini ke dunia internasional, mengatakan pembebasan anak itu merupakan hasil dari sebuah operasi yang disusun rapi.
"Saat ISIS merebut desanya pada 15 Agustus 2014, dia masih berusia delapan tahun dan dia diculik bersama ibu dan kakak-kakaknya," ujar Dakhil.
"Awalnya dia dibawa ke Tal Afar dan kemudian dijual ke Mosul," tambah pengacara itu.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan