Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurnalis Foto Suriah Berjibaku Selamatkan Bocah Korban Bom

Kompas.com - 19/04/2017, 11:06 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com - Jurnalis foto apalagi yang bertugas di medan perang kerap menghasilkan foto-foto menyentuh yang menggambarkan kekejaman pertempuran.

Misalnya pada 2015, jenazah seorang bocah pengungsi Suriah bernama Alan Kurdi yang tertelungkup di pesisir Turki setelah tenggelam di Laut Tengah dalam pelariannya menjauhi perang, menyentuh hati dunia.

Demikian pula pada tahun lalu, ketika jurnalis foto menangkap wajah Omran Daqneesh yang menatap kosong tengah duduk di dalam sebuah ambulans dengan wajah berdarah dan tubuh ditutupi debu setelah kediamannya di Aleppo dijatuhi bom.

Baca: Foto Bocah Suriah Membuat Masyarakat Internasional Murka

Namun, jarang sekali jurnalis foto yang menjadi "bintang" dalam sebuah pemberitaan. Namun, itulah yang terjadi pada jurnalis foto Suriah, Abd Alkader Habak.

Akhir pekan lalu bom yang menghantam iring-iringan bus pengangkut pengungsi dari kota Aleppo, Suriah.

Serangan brutal itu menewaskan 126 orang, sebagian besar adalah anak-anak. Ke lokasi mengenaskan itulah, Habak dikirim bertugas.

Setibanya di lokasi, melihat situasi kejadian yang begitu mengenaskan apalagi puluhan anak-anak menjadi korban, Habak meletakkan kameranya dan menolong para korban.

Bahkan, Habak sempat pingsan beberapa saat akibat terkena imbas ledakan.

"Situasinya sangat mengerikan, apalagi menyaksikan anak-anak yang mengerang kesakitan dan sekarat di hadapanmu," kenang Habak.

"Jadi saya dan rekan-rekan saya memutuskan meletakkan kamera kami dan mulai membantu korban," kata dia.

Dia lalu menghampiri seorang bocah yang tergeletak. Sayang anak itu sudah meninggal dunia.

Habak lalu berlari ke korban lainnya, seseorang berteriak memperingatkan Habak untuk menjauh karena masih ada bahaya ledakan dan anak itu sudah tewas.

Baca: Foto Bocah di Dalam Ambulans, Potret Kekejaman Perang di Aleppo

Namun, Habak masih melihat napas lemah bocah itu. Tanpa pikir panjang dia menghampiri anak itu, menggendongnya, dan membawa di ke tempat yang aman.

"Anak itu menggenggam erat tangan saya dan menatap saya," ujar Habak.

Seorang fotografer, Muhammad Alrageb yang menyaksikan aksi Habak itu mengabadikannya. Dalam foto tersebut terlihat Habak berlari sambil menggendong bocah itu dan kamera di tangannya.

Algareb mengatakan, dia juga ikut membantu korban sembari mengambil foto jika ada kesempatan.

"Saya ingin merekam semuanya untuk memastikan peristiwa ini akuntabel. Saya bangga ada seorang jurnalis muda yang membahayakan diri untuk menyelamatkan nyawa orang lain," tambah dia.

Habak mengatakan, dia meninggalkan anak yang dia tolong di ambulans dan dia belum mengetahui kabar terkait anak tersebut.

Dia lalu kembali lagi ke lokasi ledakan untuk mencari korban. Habak kemudian melihat seorang anak tergeletak, tapi dia sudah tewas.

Secara keseluruhan, serangan bom itu menewaskan 68 orang anak-anak.

Setelah beberapa saat, Habak kelelahan dan ambruk. Dalam foto lain yang diambil seorang jurnalis, terlihat Habak berlutut dan menangis di samping jenazah seorang anak-anak.

"Saya terbawa emosi. Apa yang saya dan rekan-rekan saya saksikan sungguh tak bisa digambarkan," ujar dia.

Baca: Ayah Bocah Alan Kurdi: Saya Tidak Lagi Punya Masa Depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com