STOCKHOLM, KOMPAS.com - Tersangka utama serangann truk di Stockholm, Swedia adalah seorang pekerja konstruksi asal Uzbekistan.
Ayah empat anak itu diyakini sebagai simpatisan ISIS yang selama ini menahan diri untuk menghindari deportasi dari Swedia.
Sejumlah media Swedia seperti Expressen dan Aftonbladet menyebut nama tersangka adalah Rakhmat Akilov dan menerbitkan foto pria itu dalam edisi Minggu (9/4/2017) mereka.
Media juga mewawancarai beberapa kawan tersangka yang menyebut pria itu mereka kenal bukan sebagai sosok yang taat beragama serta sangat gemar berpesta dan mabuk-mabukan.
Namun, semua kabar media itu belum dikonfirmasi kepolisian yang hingga kini hanya menyebut tersangka sebagai warga Uzbekistan berusia 39 tahun.
Polisi mengatakan, tersangka diduga mencuri sebuah truk pengangkut bir sebelum menabrakkannya ke arah para pejalan kaki di depan pasar swalayan Ahlen di pusat kota Stockholm pada Jumat pekan lalu.
Akibat aksi itu, empat orang tewas, termasuk seorang anak perempuan berusia 11 tahun, serta 15 orang lainnya terluka.
Selain informasi itu, kepolisian Swedia lebih memilih tutup mulut soal rincian lain kasus ini ataupun sang tersangka.
Tersangkan ditangkap di kota Marsta pada Jumat malam pekan lalu, sebuah kota kecil sejauh 40 kilometer sebelah utara Stockholm.
Menurut sejumlah media, tersangka yang juga terluka akibat serpihan kaca, kabur dan langsung menuju stasiun kereta api T-centralen yang tak jauh dari lokasi insiden.
Pada sekitar pukul 14.22, kamera CCTV menangkap sosok tersangka di salah satu stasiun kereta api bawah tanah.
Dari sana dia menggunakan kereta menuju ke bandara Arlanda, Stockholm, meninggalkan jejak darah. Dia kemudian naik sebuah bus dari bandara menuju Marsta.
Perilakunya yang ganjir saat berada di sebuah toko di sebuah SPBU, sehingga memicu pelayan pelayan toko untuk menelepon polisi.
Pria itu ditangkap saat sedang mengemudian sebuah minibus berwarna putih dan langsung ditahan.
Harian Expressen pada Minggu (9/4/2017) mengabarkan, tersangka sudah mengakui perbuataannya saat diperiksa polisi.
Expressen menambahkan, kepada polisi tersangka mengatakan, sangat puas dengan perbuatannya dan puas karena sudah menyelesaikan rencananya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.