"Beberapa hari setelah 9/11 saya sedang mengambil uang dari ATM dan seorang pria mendorong kepalaku ke ATM. Kepala saya terluka," kata dia.
"Saya juga mengalami dilempari rokok menyala ke mobil saya di lampu merah," kata dia.
"Saya tiba di tempat kerja suatu hari - saya bekerja dengan pengungsi yang beragama Islam - dan menemukan kotoran dioleskan di pintu depan," kata Rashida Joseph.
"Namun demikian, saya juga mendapatkan dukungan luar biasa dari warga non-Muslim, sehingga kita memang harus menempatkan pada proporsinya. Kami bersama-sama di dalamnya," tambah dia.
Meskipun pernah mengalami diskriminasi, namun para pembicara pertemuan itu merasa optimistis, ketika warga seperti di Lismore bersatu dan bisa menggelar acara seperti Mariam's Day.
Dr Keskin hal itu bisa menepis sejumlah mitos tentang wanita Muslim.
"Begitu banyak mitos, misalnya bahwa perempuan dalam Islam itu tertindas," kata dia.
"Bagi saya, Islam justru memberdayakan perempuan. Islam mendorong saya mendapatkan pendidikan dan menyatakan pikiran saya," tambahnya.
"Mengenakan jilbab bukan penindasan, justru memberdayakan karena hal itu merupakan sesuatu yang saya putuskan untuk lakukan demi agama saya," ujar dia lagi.
"Ini merupakan upaya menjauh dari fokus fisik ke fokus spiritual, internal, dan karakter," kata Dr Keskin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.