Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Pangkas Hukuman Manning, Prajurit Transjender Pembocor Rahasia AS

Kompas.com - 18/01/2017, 15:28 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Menjelang akhir masa jabatannya, Presiden AS Barack Obama memangkas hukuman Chelsea Manning, prajurit transjender yang dihukum karena membocorkan dokumen negara ke Wikileaks pada tahun 2010.

Serdadu AS transjender berusia 29 tahun yang terlahir bernama Bradley Manning itu, menurut hukuman semula, baru akan keluar penjara pada tahun 2045. Namun, dengan keputusan Obama, ia akan dibebaskan pada 17 Mei mendatang.

Manning dijatuhi hukuman 35 tahun pada 2013 karena perannya membocorkan kabel diplomatik ke Wikileaks, sebuah kelompok anti-kerahasiaan.

Pembocoran tersebut adalah aksi pembobolan materi rahasia terbesar dalam sejarah AS.

Beberapa hari lalu, Gedung Putih sudah mengindikasikan kemungkinan untuk mengurangi hukuman Manning.

Manning sudah dua kali mencoba bunuh diri tahun lalu di penjara militer pria di Fort Leavenworth, Kansas, tempat dia ditahan.

Serdadu transjender ini juga melakukan mogok makan tahun lalu, yang berakhir setelah militer setuju untuk menyediakan layanan penanganan alih jender untuknya.

Dalam salah satu tindakan politik terakhirnya sebagai presiden, Obama setuju memberikan pengurangan hukuman bagi 209 individu dan pengampunan bagi 64 lainnya.

Tanggapan

Pengacara Manning, David Coombs, mengatakan kepada BBC bahwa pengurangan hukuman tersebut menjadi hal yang melegakan bagi kliennya.

"Ini benar-benar sebuah tindakan belas kasih dari Presiden Obama," kata Coombs. "Untuk saya dan Chelsea, saya sangat bersyukur dia mengambil opsi itu."

Senator Partai Republik John McCain mengatakan bahwa keputusan Presiden tersebut adalah "kesalahan besar yang saya khawatirkan akan mendorong semakin banyak aksi spionase".

Paul Ryan, Ketua DPR AS, mengatakan bahwa ini "benar-benar konyol", dan menambahkan bahwa serdadu AS tersebut sudah "membahayakan hidup warga Amerika".

Isi kabel yang dibocorkan

Militer AS menuntut Manning dengan 22 dakwaan terkait kepemilikan dan penyebaran tanpa izin dari lebih 700.000 dokumen serta video rahasia diplomatik dan militer.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com