Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merkel Serukan Larangan "Burqa"

Kompas.com - 07/12/2016, 17:04 WIB

Para tokoh oposisi menyiratkan bahwa Jerman mungkin memiliki masalah yang lebih besar dalam penanganan kepolisian ketimbang pengaturan busana perempuan.

"Betapa munafik!" tulis Sevim Dagdelen, anggota Komite Luar Negeri untuk Partai Kiri di parlemen Jerman, Bundestag, di akun Twitter-nya.

Dagdelen menggarisbawahi bahwa para perempuan yang mengenakan burqa atau penutup wajah lainnya, seperti niqab, berasal dari negara-negara yang paling ditunggu untuk membeli senjata buatan Jerman.

"Menuntut pelarangan burqa tetapi sengaja melakukan penjualan senjata ke negara mereka," katanya.

Takkan terulang

CDU telah mulai menyusun rencana untuk melarang cadar di beberapa lokasi, seperti pengadilan, dalam pemeriksaan polisi dan saat mengemudi.

Di hadapan delegasi CDU, Merkel juga mengungkit soal serangan terhadap pengungsi di perbatasan Jerman yang terjadi tahun lalu. Hal tersebut, ujarnya, tak boleh terulang lagi.

Dalam konferensi CDU di Essen, ia mengatakan para pengungsi telah menemukan perlindungan di Jerman yang menentang peperangan, penindasan, dan tak adanya perspektif bagi pengungsi di tanah air mereka.

Namun, dia juga mengatakan kepada peserta konferensi bahwa "tidak setiap pengungsi bisa tinggal di Jerman".

Kanselir juga meminta partainya untuk membantunya menghadapi pemilu September 2017.

Sebuah jajak pendapat yang dipublikasikan bulan lalu oleh media publik Jerman, ZDF, menunjukkan 64 persen koresponden dari mereka mendukung Merkel untuk dicalonkan lagi pada periode mendatang.

Sejalan dengan panggilan Merkel untuk mengurangi angka imigran, konferensi CDU ini diharapkan menghasilkan solusi dalam penanganan pengungsi, termasuk langkah-langkah untuk meningkatkan deportasi dari pencari suaka yang tak memenuhi syarat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com