Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pono, Anak Penjual Sayur yang Menang Olimpiade Matematika di Malaysia

Kompas.com - 06/12/2016, 16:38 WIB
David Oliver Purba

Penulis

"Biasa edit-edit foto, yang ngajar dari UMS KKN. Saya kembangkan melalui Google dan tutorial," ujar Pono.

Orangtua menjadi motivasi Pono untuk terus belajar. Pono terus mengingat pesan kedua orangtuanya untuk bekerja keras agar mengubah kehidupan keluarganya.

"Mereka (orangtua katakan) enggak mau kami (Pono dan saudaranya) seperti mereka. Mereka bilang harus belajar sungguh-sungguh," ujar Pono.

Pono menyampaikan keinginannya  menjadi seorang juru terbang atau pilot. Alasan Pono sederhana, ingin bertualang untuk mengelilingi dunia.

Pono baru sekali mengunjungi Indonesia. Di dalam lubuk hati terdalam, Pono ingin kembali pulang ke Tanah Air, ke kampung halamannya.

"Ingin melihat negeri sendiri," kata Pono.

Ibu Pono, Tabita, mengaku bangga ketika Pono menjadi juara Olimpiade Matematika. Tabita mengaku tak bisa memberikan apa-apa, kecuali motivasi agar Pono dan saudara-saudaranya bekerja keras untuk bertahan hidup.

Meski memiliki pendidikan rendah, Tabita tak mau Pono dan saudaranya bernasib sama seperti dirinya. Pono memiliki tujuh saudara. Dua orang telah mengenyam bangku kuliah, sisanya berada di bangku SMK, SMP, SD dan TK. Semua biaya pendidikan ditanggung dengan hasil kebun di ladang.

"Semuanya harus sekolah," ujar Tabita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com