HAVANA, KOMPAS.com - Salah satu lembaran sejarah paling memalukan bagi Amerika Serikat mungkin adalah kegagalan invasi di Teluk Babi, Kuba pada 1961.
Rencana untuk menggulingkan Fidel Castro ini malah menjadikan pemimpin Kuba itu seperti Daud yang tengah melawan raksasa Goliath.
Invasi Teluk Babi terjadi pada 17 April 1961 dilakukan kelompok paramiliter Brigade 2506 yang dilatih dan didanai dinas intelijen AS (CIA).
Kelompok paramiliter yang bertujuan untuk menggulingkan Fidel Castro itu diluncurkan dari Guatemala dan Nikaragua.
Dan meski dilatih dan didanai CIA, militer Kuba sukses mematahkan invasi itu hanya dalam waktu tiga hari.
Di tengah suasana Perang Dingin, enam pesawat pengebom B-26 yang dicat dengan warga bendera Kuba lepas landas dari Nicaragua pada Sabtu, 15 April 1961.
Tujuan keenam pesawat itu adalah untuk menyerang pangkalan-pangkalan angkatan udara Kuba.
CIA meyakini, keenam pesawat pengebom itu sukses memusnahkan kekuatan udara militer Kuba.
Namun, serangan itu malah memicu kemarahan Fidel Castro yang mengungkapkannya dalam pemakaman ketujuh korban pengeboman pada 16 April 1961.
"Apa yang tak bisa dimaafkan para imperialis itu adalah kemenangan revolusi sosialis di bawah hidung Amerika Serikat," ujar Castro.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.