Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inikah Rencana Obama Setelah Meninggalkan Gedung Putih?

Kompas.com - 14/11/2016, 12:47 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Presiden Barack Obama sudah mendapatkan rumah baru bagi keluarganya saat mereka meninggalkan Gedung Putih pada Januari mendatang.

Namun, Obama masih bungkam soal rencananya setelah tidak menjadi orang nomor satu di Amerika Serikat, tetapi diperkirakan secara finansial, keluarga Obama akan lebih dari baik-baik saja.

Salah satu penyebabnya adalah, saat mendekati masa akhir jabatan keduanya, tingkat penerimaan Obama terus meningkat.

Pada akhir Mei lalu, sebanyak 53 persen warga AS menyukai hasil kerja Obama. Angka ini meningkat dari 47 persen pada tahun lalu, menurut lembaga survei Gallup.

Level ini biasanya terus meningkat setelah meninggalkan jabatan sehingga tampaknya karier Obama setelah menjadi presiden akan berjalan lancar.

Meski hingga saat ini Obama masih bungkam, Burton Kaufman mengatakan, sebagian besar mantan presiden menjalani pola karier yang sama pasca-meninggalkan Gedung Putih.

Burton Kaufman adalah penulis buku The Post Presidency: From Washington to Clinton.

Dalam buku itu dijelaskan, beberapa mantan presiden mengikuti jejak George Washington, yaitu mundur sepenuhnya dari muka publik.

Sedangkan beberapa lainnya, seperti Bill Clinton, tetap muncul di hadapan publik dan memperkuat jejaring mereka, sekaligus bekerja di berbagai inisiatif global.

Lalu ada jalan ketiga yang dicontohkan Jimmy Carter, yang memilih peran sebagai aktivis kemanusiaan dan duta besar perdamaian sejak tak menjabat presiden.

Tampaknya, kehidupan Obama di luar Gedung Putih nantinya merupakan gabungan dari jalan Clinton dan Carter, ujar Kaufman.

Kaufman memprediksi, Obama akan terlibat dalam kegiatan kemanusiaan sembari mengisi koceknya dengan menjadi pembicara dalam berbagai kegiatan publik.

Kaufman juga meyakini bahwa Obama akan menulis memoar setelah meninggalkan Gedung Putih, apalagi Obama sudah menulis beberapa buku, misalnya Dreams from My Father.

"Obama akan banyak mendapat pesanan untuk menjadi pembicara dan dia akan menghasilkan banyak uang dari bukunya," kata Kaufman.

"Terlebih lagi, dia mengakhiri masa kerjanya dengan sangat baik dan dia juga merupakan penulis yang baik," tambah Kaufman.

Dalam bayangan Kaufman, perusahaan penerbit akan mengantre untuk mendapatkan kesempatan menerbitkan kisah hidup Obama.

"Bisa saja Obama akan mendapatkan kontrak 15 juta dollar AS (Rp 200,5 miliar) untuk memoarnya," lanjut Kaufman.

Di samping menjual buku, para mantan presiden biasanya mendapatkan banyak uang dari pekerjaan menjadi pembicara.

Bill Clinton mendapatkan beberapa ratus ribu dollar untuk setiap pidatonya. Tarif tertinggi Bill Clinton sejak Januari 2014 adalah 500.000 dollar AS atau Rp 6,7 miliar untuk satu pidato.

Bersama istrinya Hillary, Bill sudah mengumpulkan 25 juta dollar AS atau lebih dari Rp 334 miliar hanya dari 100 kali menjadi pembicara.

"Ini pekerjaan mudah. Anda lakukan satu kuliah umum, dan ulangi lagi dan lagi dan lagi," kata Kaufman.

Obama memang harus mengumpulkan uang untuk mendirikan perpustakaan kepresidenan.

Kini, mendirikan perpustakaan kepresidenan seperti menjadi kewajiban, tetapi tentu ongkosnya sangat mahal.

Pusat kepresidenan William J Clinton menghabiskan 165 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,2 triliun untuk mendirikan bangunan di atas lahan seluas lebih dari 121.400 meter persegi.

Setelah selesai dibangun, perpustakaan itu kemudian akan diserahkan kepada pemerintah federal dan akan dikelola badan arsip nasional.

Yayasan Barack Obama berencana membangun perpustakaan kepresidenan di Chicago, meski sejauh ini belum mendapatkan lahan yang sesuai.

Bangunan itu nantinya akan dilengkapi perpustakaan, museum, kantor, dan ruang serba guna dengan biaya pembangunan 1 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 13 triliun. Demikian menurut The New York Times.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com