Oleh karena itu, mereka memilih memperkuat basis mereka di utara dengan membuat administrasi sendiri.
Sementara itu, Pemerintah Yaman di pengasingan ingin alat-alat negara dipindahkan ke Aden untuk melayani kepentingan mereka.
Menurut Al-Muslimi, situasi seperti itu tentu akan memperdalam sikap saling tidak percaya pada kedua sisi.
Namun, negara-negara utama pendukung Hadi, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), tidak sepakat.
Mereka berupaya keras agar Yaman tidak terpecah. Seorang politikus pendukung Hadi memahami kepentingan kedua negara itu.
"Mereka khawatir perpecahan Yaman menjadi dua negara akan menyebabkan ketidakstabilan di perbatasan mereka, tetapi kita tahu bahwa pemisahan itu adalah satu-satunya cara untuk membangun perdamaian yang adil," kata politikus tersebut.
(Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 1 November 2016, di halaman 9 dengan judul "Yaman Terancam Jadi Dua Negara Terpisah").
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.