HONG KONG, KOMPAS.com - Seekor panda yang diyakini sebagai yang paling tua di dunia, yang pernah hidup di dalam kandang, akhirnya mati di usia 38 tahun, Minggu (16/10/2016).
Kematian Jia Jia -yang dalam siklus usia manusia setara dengan 100 tahun lebih, diumumkan oleh taman hiburan di Hong Kong, tempat tinggalnya selama ini.
Kondisi Jia Jia yang memburuk dalam beberapa pekan belakangan, membuat pengelola kebun binatang melakukan euthanasia terhadap hewan ini.
Eutanasia diambil dari bahasa Yunani: thanatos yang berarti kematian.
Ini adalah praktik pencabutan kehidupan manusia atau hewan melalui cara yang dianggap tak menimbulkan rasa sakit, atau menimbulkan rasa sakit yang minimal.
Bbiasanya, praktik ini dilakukan dengan cara memberikan suntikan.
Diberitakan, panda betina ini tak cuma kehilangan nafsu makan, tapi pun tak bisa tidur dan tak bisa bergerak, demikian dilansir laman NBCNews.
"Keputusan ini diambil karena dia sudah begitu lemah, demi alasan etis dan untuk mencegah penderitaan," demikian bunyi pengumuman dari pihak pengelola.
Dia kemudian dibiarkan mati oleh para dokter hewan di Taman Ocean, tempat tinggalnya sejak tahun 1999.
Seorang Jurubicara Pemerintah Hong Kong mengucapkan terimakasih atas Taman Ocean yang memberi perhatian dan dukungan kepada Jia Jia.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan