Ratusan perempuan—ada yang memperkirakan mencapai 2.500 orang—memborbardir kantor Raja Arab Saudi sepanjang akhir pekan dengan telegram berisi pesan yang mendukung kampanye itu.
Peneliti HRW, Kristine Beckerle, yang mengerjakan laporan tersebut, menggambarkan dukungan tersebut sebagai "luar biasa dan tak terbayangkan".
Meski begitu, ada perlawanan dari perempuan Arab Saudi, dengan tagar alternatif yang jika diterjemahkan berarti "sistem perwalian bermanfaat untuknya bukan untuk membatasinya".
Tagar ini mendapat dukungan dan melahirkan artikel opini di situs Gulf News yang menyatakan bahwa sistem tersebut harus direformasi dan diterapkan dengan baik.
Sejauh ini belum ada tanggapan resmi akan petisi tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.