Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usir Perempuan Bercadar, Restoran Jerman Menjadi Pergunjingan

Kompas.com - 16/09/2016, 07:48 WIB

BERLIN, KOMPAS.com - Manajer restoran di Bielefeld, Jerman utara, menjadi topik hangat di media sosial setelah mengusir perempuan yang memakai penutup kepala dan wajah yang menyisakan mata saja (cadar) dari restorannya.

Restoran Seekrug di Bielefeld menyediakan minuman alkohol dan daging babi, yang haram bagi umat Muslim.

Di Facebooknya, Christian Schulz, mengatakan, dia harus membela restorannya, Seekrug, dari 'penilaian-penilaian negatif'.

Jadi, dia mengatakan bahwa dia sudah 'menghapus dua postingannya yang berjumlah hampir 800 komentar'.

Dalam laman Facebooknya menunjukkan foto-fotonya dengan koki-koki restoran Seekrug yang tampaknya orang Afrika.

Media Jerman melaporkan bahwa dia mempekerjakan karyawan-karyawan dari Nigeria, Ghana, Pakistan, dan Portugal.

Schulz mengatakan kepada surat kabar setempat, dulu dia pernah juga mengusir pengunjung-pengunjung yang mengenakan pakaian merek Thor Steinar, yang populer di kalangan neo-Nazi.

Pada bulan-bulan terakhir, warga Jerman khawatir tentang serangan teror, beberapa di antaranya berhubungan dengan Islam ekstrem.

Cadar dan pakaian yang menutupi seluruh tubuh (burka) dilihat sebagai simbol Islam yang sangat konservatif.

Pembauran umat Muslim dengan masyarakat Jerman menjadi prioritas utama sejak negara tersebut menerima lebih dari sejuta pendatang tahun lalu.

Banyak di antara mereka adalah pengungsi Muslim dari Suriah, Irak, dan Afganistan.

Cacian di media sosial

Wanita pemakai cadar tersebut datang ke restoran pada Sabtu lalu bersamaan dengan ratusan orang berkumpul di Seekrug untuk merayakan Festival of Light.

Schulz mengatakan dia meminta wanita itu untuk memperlihatkan mukanya, tapi wanita itu menolak dan 'tidak menunjukkan rasa hormat' lalu meninggalkan restoran.

Setelah peristiwa tersebut, Schulz menjadi sasaran komentar-komentar negatif dan cacian-cacian tentang Seekrug di media sosial.

Media Jerman melaporkan beberapa akun Facebook yang mencaci maki dibuat seketika itu juga, setelah insiden terjadi, memperlihatkan ada yang mengkoordinir.

Schulz lalu membela diri di Facebook, dengan mengatakan, "Semuanya (komentar-komentar negatif) yang ditujukan untuk saya sangat keterlaluan, pada Sabtu saya hanya menggunakan hak sebagai manajer restoran."

Baru-baru ini laman Facebooknya dihujani dengan komentar-komentar yang suportif.

Beberapa pesan di Facebook yang mendukungnya, antara lain adalah Gok Han, yang menulis, "Saya orang Turki dan agama saya Islam”.

“Tapi... masuk ke restoran yang menyediakan bir sebagai seorang Muslim dan berkerudung seluruh tubuh (burka) - saya rasa cukup aneh! Anda seharusnya tidak masuk ke tempat bersosialisasi di mana alkohol dikonsumsi! Tidak pantas," tambah Gok Han.

Norbert Bochnick menulis, "Semoga sukses, jangan biarkan kasus seperti ini mengganggu usaha Anda! Dan tak ada seorang pun yang bisa mengatakan Anda sebagai rasis”.

“Anda sudah menunjukkan komitmen pembauran melalui kebijakan karyawan Anda!" tambah Bochnick.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com