Hasan mengatakan, pada buku seri pertama yang berjudul “The Alphabet”, para pemula bisa belajar mengenal huruf Arab melalui gambar hewan dan tumbuhan yang berbentuk menyerupai aksara Arab.
Dia sengaja memilih gambar yang menarik dan dekat dengan kehidupan sehari-hari agar anak-anak juga orang dewasa bisa dengan mudah mengingat bentuk huruf Arab lalu belajar menuliskannya. Selain itu, huruf-huruf Arab dibagi dalam sejumlah kategori sehingga para pemula bisa membedakan karakter huruf dengan cepat.
"Beberapa huruf di Bahasa Arab tidak ada persamaan bunyinya dalam Bahasa Inggris. Contohnya huruf Kha, Syin, Tsa, tidak ada bunyi-bunyi tersebut dalam Bahasa Inggris. Biasanya, anak-anak juga tidak bisa membedakan mana huruf Ha, mana huruf Kha," ucap pria keturunan Palestina ini.
Pada bagian ini, Hasan menekankan cara pengucapan huruf. Semua pelafalan huruf Arab dicari persamaannya dengan bunyi dari nama-nama benda dalam bahasa Inggris. Dengan demikian, anak-anak bisa lebih mudah mengingatnya. Hal ini menjadi indikator untuk mengetahui sejauh mana pelafalan telah dilakukan dengan benar.
“Misalnya ‘snake’ untuk ‘sa’, ‘zebra’ untuk ‘za’, dan ‘rabbit’ untuk ‘ra’,” ujarnya.
Pada buku seri kedua yang berjudul “Joining Forms”, para pemula yang sudah memahami aksara sederhana dan lafalnya diajak mengenal perubahan bentuk huruf Arab ketika berada di depan, tengah, dan akhir kata.
Kelompok berwarna hijau, misalnya, diandaikan Hasan seperti lampu lalu lintas karena huruf dalam kelompok ini tidak akan mengalami perubahan meski ditempatkan di depan, tengah maupun akhir kata.
“Yang oranye ada beberapa perubahan bentuk, namun tidak semua berubah. Masih ada kemiripan bentuk huruf saat berada di depan, tengah maupun akhir, seperti Kha, Jim, Kho, dan Syin. Sedangkan yang merah mengalami perubahan saat di depan, tengah maupun belakang, seperti, Kaf, Lam, dan beberapa yang lain. Ini seperti irregular verb dalam bahasa Inggris," tuturnya.
Sementara itu, dalam buku seri ketiga berjudul “Forming Words”, Hasan menekankan pembelajaran tentang pembentukan kata sederhana. Ada sejumlah lingkaran peraga lain yang dibuatnya khusus agar para pemula bisa berlatih membentuk kata sederhana dari tiga huruf.
Meski lebih rumit, Hasan menjamin, ini cara paling sederhana untuk menjelaskannya. Hasan mengatakan, dari metode sederhana ini, warga Muslim yang baru belajar bisa perlahan belajar dan tahu ada 26.800 kata yang bisa dibentuk.
“Mereka bisa belajar dengan gembira. Ini seperti game (permainan),” ungkapnya sambil tersenyum.
Belajar lebih mudah