Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjalin Kembali Silaturahim Suku Aborigin dan Orang Makassar

Kompas.com - 29/07/2016, 19:33 WIB
Caroline Damanik

Penulis

Koleksi pot yang ada di Yirrkala Arts Center, lanjut Will, menunjukkan berbagai kenangan tentang kedatangan para pelaut dari Makassar di Arnhem Land, seperti pinisi atau prau (perahu), pedang, beras, kapala atau kepala Mangathara (sebutan orang Aborigin untuk pelaut Makassar), pipa rokok, dan lipa-lipa atau perahu kecil.

Andre menambahkan bahwa pihaknya juga telah bertemu suku Anindilyakwa dan Larrakia yang ingin sekali melanjutkan kembali pengelolaan teripang di utara Australia. Konjen RI lalu sudah mengundang perwakilan kamar dagang dari Makassar untuk menyambut keinginan itu.

"Kita harus memanfaatkan momentum di mana kedua masyarakat asli itu bisa melakukan hubungan dagang yang baik dengan kondisi sekarang. Yang kami ingin dari kamar dagang Makassar adalah melihat ini sebagai suatu investasi dalam menghidupkan sejarah hubungan dagang," tambahnya.

Pria yang terkenal aktif di sosial media ini mengatakan bahwa Konjen RI di Darwin akan mendukung dengan melakukan penetrasi di sosial media dan internet lalu melakukan dialog serta melakukan diplomasi dengan pemerintah dan komunitas terkait di Northern Territory untuk mengingatkan bahwa Makassar dan Aborigin memiliki ikatan sejarah yang kuat.

"Kami di konsulat juga akan terus mendorong people to people relationship dan mudah-mudahan kami bisa bekerja sama dengan pejabat dari Jakarta atau Makassar untuk sering mengunjungi mereka," ungkap Andre.

Selain itu, ke depannya tentu saja kopi darat antara kedua belah pihak akan makin sering dilakukan, baik di Makassar maupun di Northern Territory, salah satunya pertemuan yang direncanakan pada Oktober mendatang di Makassar. Andre optimistis gayung bersambut karena pemerintah Australia sudah menempatkan konsulat jenderalnya di Makassar.

"Langkah selanjutnya adalah membawa lebih banyak orang Makassar ke Darwin untuk melihat dan menghidupkan kembali sejarah itu lalu membawa orang-orang Aborigin ke Makassar dan berkoordinasi. Kami senang sekali karena ada Konjen Australia di Makassar. Itu elemen kuat yang bisa kita dorong untuk menghidupkan kembali hubungan sejarah itu," pungkas Andre. 

(Tulisan ini merupkan bagian dari program "Jelajah Australia 2016". Kompas.com telah meliput ke berbagai pelosok Australia pada rentang 14 Mei - 15 Juni 2016 atas undangan ABC Australia Plus. Di luar tulisan ini, masih ada artikel menarik lainnya yang telah disiapkan terbit pada Juli hingga akhir Agustus 2016. Anda bisa mengikuti artikel lainnya di Topik Pilihan "Jelajah Australia 2016".)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com