Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilarang Sebut Nama Orang Aborigin yang Baru Meninggal Selama Setahun

Kompas.com - 26/07/2016, 14:49 WIB
Caroline Damanik

Penulis

Dalam upacara peringatan hari ini, Ms D Gurruwiwi disebut sebagai "The Rock". Pemilihan nama kiasan itu tak sembarang dipilih, tetapi bisa menunjukkan kisah hidup dari orang tersebut.

Pengaruh agama

Selain sarat dengan budaya Yolngu, lanjut Yasunori, upacara peringatan ini juga dipengaruhi oleh budaya agama Kristen. Doa-doa, musik yang mengiringi persembahan tarian, lagu-lagu yang dibawakan, menunjukkan perkawinan antara tradisi Yolngu dan Kristen.

”Saat misionaris datang pada awal abad ke-20, Yolngu terpengaruh budaya Kristen dalam cara menerapkan budaya mereka. Budaya Yolngu dan Kristen bisa berjalan bersama. Yolngu baik dalam mengharmonisasi dan mengadopsi budaya yang masuk,” tuturnya.

“Jadi hubungan dengan Makassar adalah satu contoh bahwa Yolngu memiliki kemampuan yang baik dalam menjaga harmonisasi dengan Makassar, termasuk Kristen. Mereka tidak pernah menolak dengan buruk, bahkan ketika Jepang datang untuk belajar sehingga hubungan Jepang dan Yolngu juga sama baiknya,” tambah Yasunori.

***

KOMPAS.com/Caroline Damanik Tarian yang dipersembahkan anggota keluarga dalam upacara peringatan untuk mengenang Ms D Gurruwiwi, salah satu tokoh perempuan senior dari suku Yolngu, Aborigin, yang telah meninggal dunia, di kawasan Gulkula, sekitar 40 kilometer dari Nhulunbuy, Semenanjung Gove, Arnhem Land, Northern Territory, Australia.
Yidaki yang ditiup oleh Djalu Gurruwiwi, saudara lelaki Ms D Gurruwiwi, mengalun. Syahdu dan dipercaya memiliki kekuatan memulihkan hati yang luka.

Budat mengatakan, kakeknya itu biasa memainkan yidaki atau didgeridoo itu untuk menyembuhkan seseorang. Kali ini, yidaki diharapkan bisa menghibur hati keluarganya, termasuk hatinya yang pilu karena ditinggal oleh saudara perempuan yang disayanginya.

“Kakek saya percaya bahwa yidaki adalah cara untuk berhubungan dengan seseorang bagaimana pun emosi dan perasaannya,  lalu menyembuhkan apa pun perasaannya apakah sedih atau marah,” ungkap Budat.

Lalu satu per satu orang yang pernah mengenal Ms D Gurruwiwi kembali bergantian naik ke atas panggung. Mereka menceritakan kenangan terindah mengenai sosok tokoh perempuan senior Yolngu ini dan kenangan terindah yang pernah mereka miliki bersamanya.

Tak terhitung air mata yang tumpah di podium. Namun, ada juga yang menceritakan kenangan tentang Ms D Gurruwiwi dengan sukacita.

“Dia adalah ‘The Rock that stands against time’. Cita-citanya adalah selalu tentang generasi muda. Sebagai seorang ibu, dia berharap anak-anaknya bisa meneruskan passion-nya untuk memiliki pendidikan yang tinggi dan melestarikan budaya penduduk asli,” ungkap salah satu teman sejawat.

“Nenek saya adalah orang yang hebat. Saya dibawa ke Sydney dan diizinkan melakukan apa yang ingin saya lakukan. Dia selalu mengingatkan boleh kembali ke sini (kampung halaman), tetapi harus ingat kembali ke sekolah,” tutur cucunya di atas panggung.

Ms D Gurruwiwi dikenang sebagai orang yang telah bertekad dan berjuang keras dalam mendampingi orang-orang dari suku Yolngu untuk bertemu dengan orang-orang dari kebudayaan lain lalu mengecap berbagai kemajuan.

Sebagai direktur dari festival tahunan Garma di East Arnhem Land, dia dinilai mampu memberikan pemahaman yang baik mengenai tradisi dan adat istiadat Yolngu kepada dunia.

Maka itu, dia disebut “The Rock that stands against time”, batu penjuru yang tak lekang oleh waktu, sebuah pengingat tentang tekad dan kerja keras, tentang panggilan hati dan cinta....

 

KOMPAS.com/Caroline Damanik Anggota keluarga dan teman sejawat mengenakan kaus berwarna kuning bertuliskan "The Rock that stands against time" di bagian belakang dalam upacara peringatan untuk D Gurruwiwi di Gulkula, sekitar 40 kilometer dari Nhulunbuy, Semenanjung Gove, Arnhem Land, Northern Territory, Australia.

 

(Tulisan ini merupkan bagian dari program "Jelajah Australia 2016". Kompas.com telah meliput ke berbagai pelosok Australia pada rentang 14 Mei - 15 Juni 2016 atas undangan ABC Australia Plus. Di luar tulisan ini, masih ada artikel menarik lainnya yang telah disiapkan terbit pada Juli hingga akhir Agustus 2016. Anda bisa mengikuti artikel lainnya di Topik Pilihan "Jelajah Australia 2016".)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com