Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hukuman Mati untuk Penyalahgunaan Narkoba Jadi Fokus Perdebatan

Kompas.com - 21/04/2016, 08:43 WIB

"Setiap bentuk legalisasi narkotika harus ditentang dengan tegas," kata Menteri Keamanan Publik China, Guo Shengkun di hadapan peserta konferensi.

Sebelumnya, kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton dan Bernie Sanders, bintang rock Sting dan ratusan orang lain mengirim imbauan terbuka kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon.

Inti seruan imbauan mereka antara lain menyebutkan, perang terhadap penyalahgunaan narkoba telah gagal.

Mereka mengatakan, selama puluhan tahun pemerintahan memusatkan sumber daya untuk menindas konsumsi narkoba, sehingga jutaan orang masuk penjara, yang sebagian besarnya adalah kaum miskin dan kelompok etnis minoritas.

Sebagian besar terkena sanksi untuk pelanggaran-pelanggaran non-kekerasan.

Para penandatangan surat itu, termasuk mantan pemimpin Meksiko, Kolombia, Brasil, Swiss, aktor kondang Michael Douglas,  dan banyak pejabat pemerintah serta analis kebijakan obat bius.

Mereka menyerukan perubahan dalam kebijakan global dari penekanan pada sisi kriminalisasi menjadi fokus pada isu kesehatan dan hak asasi manusia.

Sidang khusus tiga hari di kantor pusat PBB di New York dihadiri ratusan pejabat pemerintah, perwakilan organisasi non-pemerintah dan individu dari masyarakat sipil.

Sesi khusus terakhir tentang topik ini dilaksanakan tahun 1998 berakhir dengan pencanangan target besar dan ambisius yang tidak pernah terpenuhi, yaitu menghapuskan penyalahgunaan narkoba hingga tahun 2008.

Menurut laporan WHO, sekitar 27 juta warga dunia menjadi korban narkoba, lebih 400.000 orang meninggal setiap tahun.

Chan menekankan, orang yang tergantung pada narkoba "bisa dibantu untuk kembali menjadi anggota masyarakat yang produktif".

Surat terbuka yang ditujukan kepada Sekjen PBB ban Ki Moon antara lain menyebutkan, "sebuah tanggapan global terhadap pelanggaran narkoba dibutuhkan, kebijakan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan, kesehatan dan hak asasi manusia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com