Sikap keras dari orangtua juga tampak menonjol.
"Kami selalu berpikir putri kami memiliki kepribadian yang luar biasa. Namun, wajahnya biasa saja, tidak terlalu cantik. Itu alasan mengapa dia jadi perempuan sisa," kata seorang ibu yang berbicara di samping anaknya yang tampak ingin menangis.
Video ini menjadi populer di dunia maya. Di Youtube resmi SK-II, video ini ditonton ratusan ribu orang dan dibagikan dengan luas di antara pengguna Facebook.
Di China, video ini ada 4.000 penyuka dan dibagikan lebih dari 20.000 di akun resmi SK-II di Sina Weibo.
Lantas apakah masyarakat bisa benar-benar menerima perempuan yang memilih melajang?
“Sekarang, hanya menjadi fantasi,” kata Fincher. Dia mengatakan, perasaan cemas luar biasa, perasaan tersiksa, dan tekanan sosial" yang digambarkan dalam iklan masih lazim dirasakan.
“Pernikahan di China masih sangat patriarkis dan perempuan harus bisa melihat bahwa menjadi lajang adalah sesuatu yang bisa dirayakan, bukan hal yang memalukan,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.