Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muslim Belgia Melawan Ajaran Teror dan Radikalisme

Kompas.com - 26/03/2016, 12:08 WIB

KOMPAS.com - Aksi teror di Brussels, Belgia, yang diklaim dilakukan kelompok ISIS, mendapat kecaman oleh komunitas muslim setempat.

Muslim Belgia juga bertekad akan melawan paham radikal yang menjadi akar terorisme.

Usai melakukan shalat Jumat di Masjid Agung Brussels, Jumat (25/3/2016), jemaah pun berkumpul untuk menyuarakan anti-teror yang dilakukan kelompok teroris seperti ISIS

Lantunan "Allahu Akbar" terdengar bergantian dengan "Hidup Belgia", saat komunitas muslim meluncurkan program antiradikalisasi.

"Sekarang merupakan saat untuk bertindak," kata Imam Ndiaye Mouhameth Galaye, seperti dilansir dari AFP, Sabtu (26/3/2016). 

"Para kriminal itu melakukan kejahatan barbar. Kami akan memberi tahu mereka bahwa yang mereka lakukan tidak ada kaitannya dengan Islam," ucap Imam Galaye.

Imam berdarah Senegal itu pun mengatakan bahwa komunitas muslim Belgia ikut merasakan duka mendalam atas serangan teror itu.

Duka itu diperlihatkan dalam aksi simpatik sambil membawa bunga, sebagai tribut untuk korban bom yang ditempatkan di stasiun metro Maalbeek, salah satu lokasi terjadinya teror.

Pusat antiradikalisasi

Masjid Agung Brussels yang dibuka pada 1978 itu juga menjadi Pusat Budaya dan Kegiatan Islam Belgia (CICB).

Imam Gelaye mengatakan bahwa masjid tersebut tidak memiliki rekam jejak terkait ajaran radikalisme.

"Dari 400 hingga 500 pemuda Belgia yang pergi ke Suriah, tidak ada satu pun yang belajar di sini," ujarnya.

Sebaliknya, para orangtua yang khawatir anaknya menjadi korban ajaran radikal, juga berharap masjid dan CICB dapat mencegah meluasnya ajaran radikal.

"Kami telah menghubungi mereka dan mencegah mereka pergi ke Suriah. Beberapa di antaranya belajar bersama kami sekarang," ucap Imam Galaye.

Salah seorang pemuda yang menjadi jamaah masjid, Sohaib Ben Ayad (25) juga mengatakan bahwa muslim di Belgia tidak ingin selalu dikaitkan dengan paham radikal.

"Mereka (teroris) adalah penjual narkoba dan senjata," kata Ben Ayad.

"Kami sangat tahu bahwa terlalu banyak orang yang menjadi korban di bandara dan metro," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com