Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Abdeslam, dari Pemilik Bar Jadi Buronan Utama Eropa

Kompas.com - 19/03/2016, 07:38 WIB

Penjualan bar ini nampaknya setelah Salah dan Brahim terlibat dalam rencana serangan yang disusun Abdelhamid Abaaoud, yang kembali ke Eropa pada 2015 setelah bertempur di Suriah.

Dalam kelompok itu, Salah diberi tugas mengurus logistik, termasuk menyewa sebuah mobil VW Polo di dekat gedung konser Bataclan.

Salah juga membeli sejumlah detonator di sebuah toko kembang api.

Sembilan dari 10 orang penyerang tewas tak lama setelah mereka beraksi pada 13 November 2015, termasuk Brahim Abdelslam. Fakta itu menimbulkan spekulasi bahwa Salah juga sedianya harus mati dalam serangan itu.

Salah satu teori menyebut Salah seharusnya melakukan satu serangan lagi di sebuah lokasi yang sudah ditentukan. Nyatanya, dia malah dijemput dia orang pria yang kemudian membawanya pergi.

Pada pukul 09.00 sehari setelah serangan di Paris, mobil yang dikendarai Salah dan dua pria laiinya itu, sempat dihentikan di perbatasan Perancis-Belgia.

Akibat nama Salah belum muncul dalam radar aparat keamanan Perancis akhirnya petugas perbatasan membiarkan mereka melintas dan sejak saat itu Salah menjadi buron.

Kementerian Dalam Negeri Belgia mengatakan, jika saat itu Salah tiba di perbatasan 15 menit lebih lambat, kemungkinan besar dia akan langsung tertangkap.

Setibanya di Brussels, ketiga orang itu berhenti di sebuah kafe dan mendiskusikan serangan di Paris. Kedua kawan Salah ini kemudian ditangkap polisi.

Sejak hari itu, nama Salah Abdeslam seorang tenggelam. Pada akhir November, aparat keamanan Perancis dan Belgia berbeda pendapat soal Salah Abdeslam.

Perancis yakin Salah sudah terbang ke Suriah, sementara kepolisian Belgia sangat yakin Salah masih berada di Eropa. Keyakinan Belgia terbayar dalam penangkapan pada Jumat (18/3/2016).

Sebuah teori lain mengatakan, Salah dipenuhi keraguan setelah melakukan serangan di Paris dan kemudian sengaja lari dari operasi yang sudah direncanakan.

Jika teori ini benar, maka Abdeslam diharapkan bisa membeberkan rincian serangan Paris kepada penyidik sehingga latar belakang aksi berdarah itu bisa terungkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com