Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Abdeslam, dari Pemilik Bar Jadi Buronan Utama Eropa

Kompas.com - 19/03/2016, 07:38 WIB
BRUSSELS, KOMPAS.com - Kepolisian Belgia sukses membekuk tersangka utama serangan Paris tahun lalu, Salah Abdeslam dalam sebuah penggerebekan di Molenbeek, Brussels, Jumat (18/3/2016) petang waktu setempat.

Seperti halnya para pelaku aksi-aksi berdarah sebelumnya, misteri kerap menyelimuti sosok para tersangka ini.  Jadi siapakah Salah Abdeslam, sang buronan nomor satu di Eropa ini?

Sebelum namanya tenar, Salah Abdeslam adalah seorang pria biasa. Dia adalah warga Perancis keturunan Maroko yang tumbuh besar di Belgia.

Salah, mantan kriminal kelas teri itu, pernah mengelola sebuah bar di Molenbeek bersama saudaranya, Brahim, yang juga terlibat dalam serangan Paris.

Molenbeek adalah sebuah kawasan permukiman di kota Brussels, Belgia yang belakangan kerap disorot karena banyak warga kawasan itu yang menjadi anggota berbagai kelompok militan.

Sejumlah kabar menyebut, Salah adalah kawan masa kecil Abdelhamid Abaaoud, yang tewas dalam baku tembak dengan polisi tak lama setelah melakukan serangan di Paris.

Namun, tak seperti Abaaoud, Salah tak memiliki sejarah panjang dengan kelompok-kelompok militan dan tak pernah pergi ke Suriah untuk bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Salah Abdeslam dan Abdelhamid Abaaoud, sama-sama anak imigran Maroko ang tinggal di Molenbeek.

Salah lebih muda dua tahun dari Abaaoud dan meski lahir dan besar di Belgia, Salah adalah warga negara Perancis.

Salah menjalani masa kecinya dengan normal. Dia bermain sepak bola, gemar menunggang sepeda motor dan main video games.

Namun, di masa remajanya, Salah mulai terlibat dengan kejahatan-kejahatan kecil dan mulai terlibat dengan berbagai kelompok radikal.

Antara 2009-2011, Salah Abdeslam bekerja sebagai mekanik trem di Brussels, tetapi dipecat karena sering membolos.

Salah satu penyebab Salah kerap membolos adalah masa-masa dia menghabiskan waktu di penjara pada akhir 2010 hingga awal 2011.

Selanjutnya, Salah dan kakaknya, Brahim yang lebih tua lima tahun, mengelola sebuah bar bernama Les Beguines di Molenbeek.

Pada Februari 2015, Salah dijatuhi hukuman denda akibat ketahuan menyimpan ganja. Enam pekan sebelum serangan Paris, Salah dan kakaknya menjual bar milik mereka itu.

Penjualan bar ini nampaknya setelah Salah dan Brahim terlibat dalam rencana serangan yang disusun Abdelhamid Abaaoud, yang kembali ke Eropa pada 2015 setelah bertempur di Suriah.

Dalam kelompok itu, Salah diberi tugas mengurus logistik, termasuk menyewa sebuah mobil VW Polo di dekat gedung konser Bataclan.

Salah juga membeli sejumlah detonator di sebuah toko kembang api.

Sembilan dari 10 orang penyerang tewas tak lama setelah mereka beraksi pada 13 November 2015, termasuk Brahim Abdelslam. Fakta itu menimbulkan spekulasi bahwa Salah juga sedianya harus mati dalam serangan itu.

Salah satu teori menyebut Salah seharusnya melakukan satu serangan lagi di sebuah lokasi yang sudah ditentukan. Nyatanya, dia malah dijemput dia orang pria yang kemudian membawanya pergi.

Pada pukul 09.00 sehari setelah serangan di Paris, mobil yang dikendarai Salah dan dua pria laiinya itu, sempat dihentikan di perbatasan Perancis-Belgia.

Akibat nama Salah belum muncul dalam radar aparat keamanan Perancis akhirnya petugas perbatasan membiarkan mereka melintas dan sejak saat itu Salah menjadi buron.

Kementerian Dalam Negeri Belgia mengatakan, jika saat itu Salah tiba di perbatasan 15 menit lebih lambat, kemungkinan besar dia akan langsung tertangkap.

Setibanya di Brussels, ketiga orang itu berhenti di sebuah kafe dan mendiskusikan serangan di Paris. Kedua kawan Salah ini kemudian ditangkap polisi.

Sejak hari itu, nama Salah Abdeslam seorang tenggelam. Pada akhir November, aparat keamanan Perancis dan Belgia berbeda pendapat soal Salah Abdeslam.

Perancis yakin Salah sudah terbang ke Suriah, sementara kepolisian Belgia sangat yakin Salah masih berada di Eropa. Keyakinan Belgia terbayar dalam penangkapan pada Jumat (18/3/2016).

Sebuah teori lain mengatakan, Salah dipenuhi keraguan setelah melakukan serangan di Paris dan kemudian sengaja lari dari operasi yang sudah direncanakan.

Jika teori ini benar, maka Abdeslam diharapkan bisa membeberkan rincian serangan Paris kepada penyidik sehingga latar belakang aksi berdarah itu bisa terungkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com