Tiga kandidat yang sudah disodorkan majelis rendah, majelis tinggi, dan fraksi militer ialah Htin Kyaw, Henry Van Thio, dan Myint Swe.
Sejauh ini, kandidat yang diunggulkan adalah Htin Kyaw, sekutu dekat pemimpin Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Aung San Suu Kyi.
Suu Kyi sendiri tidak bisa menjabat presiden mengingat dalam Konstitusi Myanmar terdapat Pasal 59F yang secara eksplisit melarang kandidat presiden memiliki anak kandung berkewarganegaraan lain.
Sekadar catatan, Suu Kyi menikah dengan ilmuwan berkewarganegaraan Inggris, mendiang Michael Aris. Kedua putra mereka pun berpaspor Inggris.
Koresponden BBC di Myanmar, Jonah Fisher, melaporkan NLD telah bernegosiasi dengan kubu militer selama beberapa pekan untuk mengamandemen Pasal 59F dalam konstitusi.
Namun, upaya itu tidak menemui hasil. Militer berkeras bahwa Aung San Suu Kyi tidak bisa menjabat presiden.
Bagaimanapun, Aung San Su Kyi telah menegaskan, dirinya akan memimpin Myanmar, terlepas siapa yang menjadi presiden.
Di parlemen, NLD memiliki mayoritas kursi. Dari 440 kursi di majelis rendah, sebanyak 255 kursi dikuasai NLD. Dominasi NLD juga tampak di majelis tinggi, dengan menguasai 135 kursi dari 224 kursi.
Sementara itu, kondisi di Kota Yangon menjelang pemilihan presiden berlangsung tenang, sebagaimana dikatakan Yaspita Febriyani, diplomat Indonesia di Myanmar.
“Rakyat Myanmar antusias menunggu siapa pemimpin baru mereka. Namun, suasana di sini tenang dan kondusif, tiada penjagaan khusus dan besar-besaran di Yangon” ujar Yaspita kepada BBC Indonesia.
Meski demikian, Yaspita mengaku tidak tahu situasi di Naypyidaw, ibu kota Myanmar, tempat parlemen dan kantor-kantor pemerintahan berlokasi.
Berikut tiga kandidat calon presdien Myanmar.