Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Myanmar Ucapkan Selamat kepada Suu Kyi

Kompas.com - 12/11/2015, 18:54 WIB
YANGON, KOMPAS.com - Presiden Myanmar Thein Sein telah mengucapkan selamat kepada pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi dan Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) atas kemenangan mereka dalam pemilihan parlemen.

Seorang juru bicara NLD mengatakan pesan yang diterima partai hari Rabu (11/11) dari Menteri Informasi Ye Htut Thein Sein mencakup janji bahwa "pemerintah akan melakukan transfer kekuasaan yang damai" begitu Komisi Pemilu mengukuhkan kemenangan NLD.

Hasil terakhir dari Komisi Pemilu menunjukkan bahwa NLD mendapatkan 273 kursi di majelis rendah parlemen.

NLD juga menang besar di majelis tinggi, meraih 77 dari 83 kursi sejauh ini.

Sebelumnya hari Rabu, Ye Htut menulis di halaman Facebook resminya bahwa Presiden Thein Sein telah menerima tawaran dari Aung San Suu Kyi untuk melakukan pembicaraan.

Namun hanya setelah komisi pemilu telah menyelesaikan proses penghitungan suara.

Selain presiden, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian itu mengirim surat-surat untuk mengadakan pembicaraan dengan ketua parlemen Shwe Mann dan panglima militer Min Aung hlaing untuk "rekonsiliasi nasional."

Ahli-ahli politik Myanmar mengatakan NLD perlu meraih dua pertiga kursi parlemen untuk mengatasi veto militer dalam badan legislatif bikameral, dikenal sebagai Pyidaungsu Hluttaw, yang menyeleksi presiden.

Ikon demokrasi berusia 70 tahun itu secara konstitusi dilarang menjadi presiden, karena mendiang suaminya warga negara Inggris, demikian juga dengan kedua anaknya.

Namun dalam sebuah wawancara dengan BBC hari Selasa, ia bersikeras akan terus membuat semua keputusan sebagai pemimpin NLD, siapapun yang akan menjadi presiden.  

Kontrol militer

Militer secara otomatis mengontrol 25 persen dari semua kursi parlemen berdasarkan konstitusi 2008, dan mempertahankan kontrol atas beberapa pos kunci pemerintahan, termasuk pertahanan, dalam negeri dan keamanan perbatasan.

Militer dan partai-partai terbesar dalam parlemen akan mencalonkan kandidat presiden bulan Februari 2016. Peraih suara terbanyak akan menjadi presiden, dan dua runner-up akan menjadi wakil presiden.

Pemilu kali ini adalah yang pertama di Myanmar, sejak junta militer mendirikan pemerintahan kuasi-sipil tahun 2011, setelah hampir 50 tahun berkuasa, dan satu tahun setelah status tahanan rumah Aung San Suu Kyi yang telah berlangsung dua dekade berakhir, dan larangan atas partai NLD-nya dihapus.

Lebih dari 30 juta orang memberikan suaranya pada pemilu hari Minggu. Pemilu kali ini dipuji para pengamat internasional sebagai sebuah keberhasilan.

Kendati demikian, mereka prihatin dengan pencabutan hak pilih warga muslim dan minoritas lainnya, serta kurangnya transparansi mengenai penghitungan suara pendahuluan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com